Friday, April 19, 2024
HomeBerita BaruNasionalBanyuwangi Ikut Kompetisi Kota Wisata Bersih Se- Asean

Banyuwangi Ikut Kompetisi Kota Wisata Bersih Se- Asean

BANYUWANGI, investigasi.today – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menunjuk Banyuwangi sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi Kota Wisata Bersih tingkat ASEAN (ASEAN Clean Tourist City Award – ACTC) 2017. Dalam ajang tersebut, destinasi Banyuwangi akan bersaing dengan kota lain di Asia Tenggara untuk meraih penghargaan tertinggi bidang pariwisata di tingkat ASEAN tersebut.“Ini kebanggan sekaligus tugas berat bagi kami sebagai salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi wisata bersih se-Asia Tenggara. Meski tergolong pemain baru di bidang pariwisata, namun kami terus berupaya membenahi destinasi wisata kami, terutama kebersihannya” jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.Disampaikan Anas, Banyuwangi terpilih sebagai nominator kota wisata bersih lantaran sektor pariwisata di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu terus bergeliat.

Mengusung konsep ekoturisme, Banyuwangi berhasil mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal.Selain itu, kata Anas, Banyuwangi lima kali berturut-turut meraih Adipura, lambang supremasi kebersihan kota di Indonesia. Menurutnya, pariwisata tidak dapat dipisahkan dari faktor kebersihan lingkungan.”Kalau lingkungan kotor, mustahil wisatawan akan masuk. Maka, kami selalu mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan, termasuk di tempat-tempat wisata. Bahkan tiga tahun terakhir kami terus menggelar festival toilet bersih sebagai bentuk kampanye kebersihan kami,” ujar Anas.

Ditambahkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata MY. Bramuda sejumlah obyek wisata Banyuwangi akan bersaing dengan ratusan obyek lain di Asia Tenggara. Obyek wisata yang terpilih adalah wisata bahari Bangsring Undewater di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo dan Grand New Watudodol (GWD), Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro.”Dua obyek itu kami pilih, karena pengelolanya memiliki visi yang sama dalam masalah kebersihan. Contohnya wisata Bangsring, secara periodik mereka mengajak penjaja di sekitar lokasinya kerja bakti membersihkan sampah lewat pengeras suara, terutama saat pengunjung ramai. Ini juga sebagai edukasi ke pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Bramuda.

Sekedar diketahui, pengelola wisata Bangsring Underwater yang tergabung dalam kelompok Nelayan Samudra Bhakti pada tahun ini berhasil meraih penghargaan Kalpataru bidang penyelamat lingkungan. Kelompok nelayan ini dinilai sebagai pelopor dalam konvervasi laut karena berhasil mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan para nelayan. Saat ini, kawasan perairan Pantai Bangsring yang menjadi basis kelompok nelayan itu telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Banyuwangi.Ditambahkan Bramuda, penilaian kota wisata bersih ini didasarkan pada tujuh indikator. Yakni pengelolaan lingkungan, kebersihan, pengelolaan limbah, dan pembangunan kesadaran mengenai perlindungan lingkungan dan kebersihan. Juga, tersedianya ruang hijau, keselamatan, kesehatan, dan keamanan perkotaan, serta infrastruktur dan fasilitas pariwisata.“Jadi lomba kota wisata bersih ASEAN ini tidak hanya fokus pada masalah sampah, namun juga masalah penunjang wisata lainnya. Di antaranya tata ruang kota yang rapi, pencegahan polusi, serta bebas dari gelandangan/pengemis,” pungkasnya. (widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular