Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruMetropolisSoal Kemiskinan, Pakde Karwo Bantah Khofifah

Soal Kemiskinan, Pakde Karwo Bantah Khofifah

Soal Kemiskinan, Pakde Karwo Bantah Khofifah

SURABAYA, investigasi.today – Pernyataan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tentang angka kemiskinan yang ada di Jatim tertinggi di Indonesia tidak sepenuhnya dibenarkan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Justru prosentase penurunan di Jatim tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

“Kalau absolut memang kita tertinggi 4,6 juta dari total jumlah penduduk 39,8 juta. Bukan prosentasenya. Prosentase kemikiskinan di Jatim turun jadi 11,77 persen,” kata Soekarwo ketika ditemui usai sholat Jumat di Kompleks kantor gubernur Jatim, Jumat (8/12/2017).

Pernyataan orang nomor satu di Jatim tersebut, sekaligus membantah pernyataan Menteri Sosial bahwa tingginya peningkatan PDRB Jatim yang tidak sejalan dengan menurunnya angka kemiskinan di Jatim. Angka kemiskinan di Jatim hingga kini dianggap masih tertinggi di Indonesia.

Pakde Karwo yang saat ini memimpin Jatim bersama Gus Ipul sebagai wakilnya ini membandingkan dengan dirinya saat kali pertama menjabat Gubernur Jatim. Saat itu, prosentase kemiskinan mencapai 18,51 dari jumlah penduduk di Jatim yang mendekati 40 juta jiwa.

Angka tersebut, lanjutnya, ternyata masih lebih rendah dibanding Jawa Tengah (Jateng) 13 persen dan DIY 14 persen. Bahkan dengan Jabar, turunnya angka kemiskinan di Jatim jauh lebih banyak.

“Sepuluh tahun lalu kemiskinan di Jabar sebesar 11,8 persen, sekarang 8 persen. Kalau Jatim dari 18,51 persen turun jadi 11,77 persen. Jadi, kalau penurunan angka kemiskinan di Jatin paling ekstrim 30 persen,” ungkapnya.

Turunnya prosentase kemiskinan di Jatim yang disampaikan Pakde Karwo tersebut, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim. Berdasar data BPS, jumlah masyarakat miskin terus mengalami penurunan, dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2011, jumlah penduduk miskin di jatim sekitar 5.251.450 orang atau 13,85 persen. Tahun 2012 jumlah warga miskin sekitar 4.992.750 jiwa atau 13.08 persen. Tahun 2013 jumlah warga miskin 4.893.010 orang atau 12,73 persen.

Lalu, tahun 2014 jumlah warga miskin 4.748.420 orang atau 12,28 persen. Tahun 2015 jumlah warga miskin 4.775.970 orang atau 12,28 persen. Dan Tahun 2016 jumlah warga miskin 4.638.530 orang atau 11,85 persen. “Jadi, sejak saya jadi gubernur, turunnya paling tinggi,” tegas Pakde Karwo. (yit)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular