teks foto ; Widjiyanti saat mengadukan nasibnya ke Balai KWG
GRESIK, investigasi.today – Warga Kabupaten Gresik yang miskin namun luput dari perhatian pemerintah setempat satu persatu bermunculan.
Kali ini, Widjiyanti(37), warga Dusun Putatlor Rt 05 Rw 02 Desa Putatlor Kecamatan Menganti adalah salah satu warga miskin itu.
Rabu(17/1/2018), dengan wajah sayu, kecapekan dan penuh kebingungan mengadukan nasib anaknya, Mohammad Fajar(12), yang sudah 12 tahun menderita kelumpuhan kaki dan tangan kanan setelah jatuh saat masih Balita.
Ia mengaku sudah berusaha meminta bantuan kepada Pemkab Gresik baik melalui Dinas Sosial(Dinsos) maupun petinggi Pemkab Gresik saat ini untuk biaya berobat anaknya.
Namun, tak membuahkan hasil. ” Barusan saya datang ke Dinas Sosial Pemkab Gresik untuk minta bantuan biaya beli slop kaki dan tangan anak saya, namun hanya dikasih surat rekomendasi untuk diserahkan ke dokter RS dr Soetomo Surabaya, ” ujar Widjiyanti kepada sejumlah wartawan saat mengadu di Balai Komunitas Wartawan Gresik(KWG), di Jalan Basuki Rahmat, Gresik, Rabu(17/1/2018).” Saya butuh uang Rp 5,5 juta untuk pembelian slop itu, ” sambungnya.
Ia juga mengaku pernah meminta bantuan terhadap Wakil Bupati Gresik Moh.Qosim untuk biaya berobat anaknya.” Saya waktu itu hanya dikasih uang transport pulang,” ungkapnya.
Widjiyanti mengaku saat ini dirinya benar-benar kebingungan untuk mencari uang Rp 5,5 juta untuk pembelian slop kaki dan tangan anaknya yang menderita kelumpuhan.Â
Terlebih suaminya Ahmad Baidhowi(48) tak bisa bekerja lagi setelah mengalami kecelakan. ” Untuk kebutuhan hidup saya dibantu orang-orang,” paparnya.
Widjiyanti mengaku anaknya, Mohammad Fajar(12) saat ini hanya bisa tergolek  di rumah tanpa mendapatkan perawatan medis.
Kondisinya kian memprihatinkan. Badannya kian kurus karena kurang asupan gizi.” Saya sebetulnya pingin belikan susu agar kondisi tubuh anak saya bisa agak gemuk. Namun karena tak ada uang, saya tak bisa beli. Saya hanya bisa menangis dan khawatir,” katanya dengan nada sedih.
Ia mengaku bingung harus kemana lagi mengadukan nasibnya. Sebab, berkali kali mengadu ke Pemkab Gresik tak membuahkan hasil.
Untuk itu, ia beraharap ada belasan kasih dari seorang donatur untuk membelikan slop kaki dan tangan kanan anaknya.” Saya harus mengadu kemana lagi. Untuk ke Gresik ini saja saya pinjam motor tetangga,” pungkasnya. (nana)