Surabaya, investigasi.today – Calon jemaah haji (CJH) tanah air mulai berangkat ke Tanah Suci pada 12 Mei 2024. Dinkes Surabaya telah melakukan persiapan untuk kesehatan CJH sebelum berangkat.
Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, ada 2.651 calon jemaah haji reguler asal Kota Pahlawan. Mereka telah mengikuti tes kesehatan dan divaksinasi meningitis.
“Dinas Kesehatan Surabaya telah melaksanakan kegiatan vaksinasi Meningitis Meningococcus sejak tanggal 23 Maret 2024 di seluruh 63 puskesmas sesuai tempat pemeriksaan awal calon jemaah haji,” kata Nanik, Rabu (8/5).
Sementara itu, pemeriksaan kesehatan untuk CJH ada beberapa tahapan. Seperti pemeriksaan medis, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental dan pemeriksaan kemampuan melakukan aktivitas keseharian secara mandiri.
“Sedangkan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji reguler Kota Surabaya telah dimulai sejak tanggal 15 September 2023,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes Surabaya juga memberikan pembekalan kesehatan bagi CJH selama ibadah di Tanah Suci. Yakni mengonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur seperti jalan kaki atau menggerakkan anggota badan minimal 30 menit per hari.
Lalu, CJH bisa menyiapkan obat-obatan pribadi yang ditaruh ke dalam tas kecil dan mudah dibawa. Kemudian, melakukan kontrol dan memeriksakan kesehatan secara teratur kepada petugas kesehatan kloter, memenuhi kebutuhan cairan minimal 2,5 liter/hari, membawa botol minuman yang mudah dibawa ketika melakukan ibadah di luar tempat menginap.
“Istirahat yang cukup, minimal 6 sampai 8 jam per hari, menambah wawasan dalam menjalankan ibadah haji serta mengetahui fasilitas yang tersedia selama ibadah haji ketika ada penyuluhan kesehatan dari petugas Promkes PPIH. Terakhir, membawa topi, kaca mata hitam, payung dan baju dengan bahan yang dapat menyerap keringat saat melakukan ibadah di siang hari,” jelasnya.
Namun, selama CJH beribadah di Mekkah, Dinkes Surabaya tidak memberikan obat-obatan. Obat sesuai keluhan akan dibawa oleh CJH sendiri.
“Obat-obatan pribadi calon jemaah haji dapat disiapkan sendiri sesuai kondisi klinis masing-masing,” pungkasnya. (Lg)
