Jakarta, investigasi.today – Pare mungkin tidak menjadi pilihan sayur banyak orang karena rasanya yang pahit. Namun, sebenarnya sayuran yang tumbuh subur di kawasan Asia ini memiliki segudang manfaat.
Sayuran dengan nama tanaman Momordica charantia berasal dari India Timur dan China bagian selatan. Sayuran ini juga disebut karela di India, nigauri di Jepang, goya di Okinawa, ampalaya di Filipina, dan ku-gua di seluruh wilayah China.
Ada beberapa varietas pare, tetapi dua yang paling umum adalah pare Cina dan pare India. Varietas Cina lebih menyerupai mentimun hijau pucat dengan kulit berkerut dan bergelombang.
Sementara varietas India memiliki ujung yang sempit dan meruncing serta tonjolan tajam serta bersudut di seluruh permukaannya. Perbedaan antara varietas ini sebagian besar bersifat visual, dan keduanya menawarkan rasa dan manfaat kesehatan yang tidak jauh berbeda.
Satu buah pare segar mengandung:
- Kalori: 21
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0 gram
- Karbohidrat: 5 gram
- Serat: 3 gram
- Gula: 0 gram
- Kolesterol: 0 miligram
- Sodium: 6 miligram
Sebagai sumber antioksidan, flavonoid, dan senyawa polifenol, pare dapat membantu mengurangi risiko sejumlah masalah kesehatan. Apa saja? Berikut rangkumannya dikutip dari Web MD dan Healthline:
1. Melawan peradangan
Pare mengandung banyak polifenol. Senyawa ini dikenal karena kemampuannya untuk menurunkan peradangan dalam tubuh. Semakin banyak jumlah pare yang dikonsumsi, semakin besar efek antiperadangannya.
2. Mencegah diabetes
Pare mengandung senyawa bioaktif yang disebut saponin dan terpenoid. Senyawa ini menjadi jawaban dari rasa pahit pare, tetapi berperan penting dalam menurunkan kadar gula darah pada pengidap diabetes.
Saponin dan terpenoid dalam pare dapat membantu memindahkan glukosa dari darah ke sel sekaligus membantu hati dan otot memproses serta menyimpan glukosa dengan lebih baik.
Pare juga kaya akan sejumlah antioksidan penting. Faktanya, setengah cangkir pare segar mengandung sekitar 43 persen dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan. Semakin muda buahnya, semakin banyak vitamin C yang terkandung.
3. Melawan kanker
Penelitian menunjukkan pare mengandung senyawa tertentu dengan khasiat melawan kanker.
Misalnya, satu penelitian tabung reaksi lama menunjukkan ekstrak pare efektif membunuh sel kanker di lambung, usus besar, paru-paru, dan nasofaring atau area yang terletak di belakang hidung di bagian belakang tenggorokan.
Penelitian gabungan tabung reaksi dan hewan lain memiliki temuan yang tidak jauh berbeda. Dilaporkan bahwa ekstrak pare mampu menghalangi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara sekaligus mendorong kematian sel kanker
Perlu diingat, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ekstrak pare dalam jumlah terkonsentrasi pada sel-sel individual di laboratorium.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana pare dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kanker pada manusia saat dikonsumsi dalam jumlah normal yang ditemukan dalam makanan.
4. Menurunkan kadar kolesterol
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan plak lemak menumpuk di arteri, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada hewan menemukan pare dapat menurunkan kadar kolesterol untuk mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Satu penelitian pada manusia menemukan pemberian ekstrak pare yang larut dalam air menyebabkan penurunan kadar kolesterol jahat yang signifikan, dibandingkan dengan relawan plasebo.
Namun, satu penelitian pada tikus mencatat pare tidak menghasilkan peningkatan kadar kolesterol atau perkembangan aterosklerosis.
Penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah efek positif ini pada manusia yang mengonsumsi labu sebagai bagian dari diet seimbang konsisten.
5. Meningkatkan asupan serat
Pare merupakan tambahan yang sangat baik untuk diet atau menurunkan berat badan, karena rendah kalori tetapi tinggi serat. Pare mengandung sekitar 2 gram serat dalam setiap porsi 100 gram.
Serat melewati saluran pencernaan dengan sangat lambat, membantu merasa kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.
Pare juga memiliki sifat pencahar, yang dapat membantu mendukung pencernaan. Oleh karena itu, mengganti bahan-bahan berkalori tinggi dengan pare dapat membantu meningkatkan asupan serat dan mengurangi kalori untuk mendorong penurunan berat badan. (Naf)