Sukabumi, investigasi.today – Gara-gara coretan vandalisme, memicu aksi tawuran di tengah sawah yang melibatkan pelajar SD dan SMP dengan menggunakan senjata tajam. Meski Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyebut tidak ada korban jiwa maupun luka, namun hal ini sungguh sangat memprihatinkan dan mencoreng dunia pendidikan.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kabid Pendidikan Dasar, Disdik Kabupaten Sukabumi Khusyairin mengaku prihatin dengan aksi tawuran yang dilakukan sejumlah siswa tersebut. Pasalnya, kenakalan pelajar tingkat sekolah dasar biasanya tidak sampai melakukan aksi nekat seperti terekam dalam video.
“Kenakalan anak sekolah dasar biasanya hanya sebatas kekerasan akibat candaan yang kebablasan atau bullying yang berlebihan. Namun kali ini terlihat sudah sangat mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan jiwa,” ungkapnya, Kamis (27/2).
Khusyairin mengimbau pihak sekolah bersama orang tua dan masyarakat meningkatkan pengawasan terhadap anak didik. “Tidak hanya di lingkungan sekolah, pengawasan juga harus dilakukan di lingkungan masyarakat dan keluarga,” tandasnya.
Seperti banyak diberitakan, viral di aplikasi perpesanan video berdurasi 36 detik sejak Rabu (26/2) kemarin. Dalam video itu terlihat beberapa anak mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah (SMP) saling berhadapan dengan membawa celurit, gir dan samurai.
Sepertinya video tersebut sengaja direkam, karena beberapa kali terdengar jelas suara seseorang berbahasa Sunda berteriak ke mereka yang sedang terlibat tawuran. “Kade eta eh, pajukeun atu eta heh kadekan, si Devi awas tuh gob ,,, (artinya: Hati-hati itu, maju dong itu bacok, si Devi awas),” teriak seseorang diduga perekam video. (Ink)
