
SIDOARJO, Investigasi.today – Ibarat habis jatuh ketimpa tangga, nasib yang di alami keluarga korban pasien dalam pengawasan (PDP) Alhm.Rukiyati (45 ) warga desa Sekelor Selatan Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo yang di rawat di salah satu rumah sakit di daerah Sidoarjo yang akhirnya meninggal dunia Minggu (5/4) lalu.
Salah satu anak (Alhm).Rukiyati, sebut saja Noviati, beliau menjelaskan kepada awak media saat di temui di rumahnya, semenjak meninggalnya ibunda tercinta sering mendapat bullying baik dari group whatshaap maupun FB. Banyak sekali mas dan kesanya saya dan keluarga mendapat kiriman berita yang terkesan ibu positif mengidap virus corona,” jelas dia dengan nada pelan, sambil mengeluarkan air mata, Selasa (7/4) kemarin.
“Pada awalnya ibu saya sakit, mengeluhkan dengan penyakitnya yang selama ini di derita yaitu jantung mas,” katanya.
Lanjut dia, saat kita antar ke rumah sakit pada hari itu. Almarhum merasakan sakit pada bagian jantungnya dan memang selama ini almarhum sudah menderita komplikasi,” jelasnya. “Dan pada waktu itu akhirnya pihak medis dari salah satu rumah sakit memberitahukan pada keluarga kalau Almarhum masuk pasien dalam pengawasan (PDP).”imbuhnya.
“Pihak rumah sakit juga menjelaskan kalau untuk hasil laboratoriumnya apa beliau terjangkit virus cofid 19 atau tidak masih menunggu hasil dari kementrian kesehatan,” cetusnya.
“Dan saat beliau meninggal, hasil dari kementrian juga belum turun berarti ibu saya kan belum pasti positif terjangkit virus Corona,” tambahnya.
Anak (Alhm) juga menjelaskan, semenjak ibu tercintanya meninggal banyak sekali hal-hal yang kurang enak di alami dari bullyan di sosmed dan juga saya dan beberapa saudara harus berhenti bekerja karena perusahaan takut memperkerjakan kami.
“Saya berharap mas kiranya ada perhatian khusus dengan beredarnya berita yang memojokan keluarga kami tidak muncul biar kami bisa menjalankan aktifitas minimal seperti biasanya,” pungkas Noviati. (dori)