
Gresik, Investigasi.today – Sejumlah nama orang yang telah meninggal dunia, ternyata masih tercatat dalam data penerima BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kemensos RI sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan.
Hal tersebut terdapat di Desa Baron, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ditemukan 5 orang meninggal masuk daftar penerima BST dan data yang sama juga ditemukan di desa- desa lain.
Penemuan mengejutkan di tengah dampak pandemi Covid-19 yang kian parah ini diungkap oleh Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim. “Ini kan aneh, masak orangnya sudah meninggal, tapi namanya masih tercatat sebagai penerima BST dari Kemensos RI,” ungkapnya, Jumat (1/5).
Selain banyak memasukkan nama-nama orang yang sudah meninggal, penerima BST dari Kemensos yang diusulkan Dinsos berdasarkan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) non bantuan sosial pangan ini banyak yang double. Mereka juga menerima BLT DD, PKH, maupun BPNT.
“Padahal, saat Dinsos rapat dengan AKD, telah disepakati bahwa penerima BST adalah di luar penerima PKH dan BPNT. Namun realisasinya, banyak warga yang sudah terdata dapat PKH dan BPNT, ternyata masih juga tercatat sebagai penerima BST,” tandasnya.
Nurul Yatim menuturkan, BST Kemensos ini beda dengan BLT Provinsi, BLT DD ataupun JPS (Jaring Pengaman Sosial) dari Pemkab Gresik. Semua bentuk bantuan tersebut memang diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Selain itu, selama ini juga ada bantuan sosial (bansos) berupa PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Terkait temuan data tersebut, AKD mendesak Pemkab Gresik untuk memperbaiki data penerima BST, agar tidak ada warga yang dobel menerima bantuan. “Kasihan, masih banyak warga yang belum tersentuh bantuan. Sementara yang lain malah ada yang double-double menerima bansos,” pungkasnya. (Slv)