Sunday, July 6, 2025
HomeBerita BaruJatimKepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Genteng Konfirmasi Terkait Jeritan Wali Murid

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Genteng Konfirmasi Terkait Jeritan Wali Murid

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Genteng, Abdul Latif

BANYUWANGI, investigasi.today – Diberitakan sebelumnya salah seorang wali murid SMP Muhammadiyah 1 Genteng terletak di kota Genteng Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi ‘Menjerit’ lantaran hanya menerima Rp 50 Ribu dari bantuan Program Indonesia Pintar sebesar Rp750 Ribu karena dipotong terlebih dahulu oleh pihak sekolah sebesar Rp 700 Ribu untuk biaya sekolah murid yang belum terbayar.

Menanggapi hal tersebut Kepala SMP Muhammadiyah 1 Genteng dengan jumlah sekitar 246 murid menjelaskan, “Orang tua murid dua kali ke rumah dan sudah memahami & memaklumi tentang apa yang menjadi tindakan sekolah karena memang merupakan tujuan utama”, kata Abdul Latif.

“Terkait dengan bantuan PIP memang sebelumnya melalui rekening siswa dan orang tua yang mengantar namun yang terjadi setelah dievaluasi banyak PIP disalahkan gunakan ada yang untuk bayar angsuran sepeda motor, beli cincin dan lain-lain, maka sekarang dilewatkan sekolah karena untuk keperluan sekolah”, tambahnya.

“Karena pandemi himbauan dari camat agar tidak berkerumun sehingga komunikasi kita dengan wali murid akhir-akhir ini tidak tercanangkan jadi kita sampaikan lewat grup WhatsApp kelas, murid, Wali Murid dll, bila mendesak kita yang datang ke rumah wali murid”, terangnya.

Terkait dengan biaya di sekolah tersebut Kepala sekolah menjelaskan,” Sejak awal di sekolah kami tidak ada uang gedung yang ada biaya untuk sarana dan prasarana. Seragam maupun LKS yang ada di koperasi sifatnya hanya menyediakan, murid/wali murid mau membeli silahkan tidak membeli juga tidak apa-apa”, ujar Latif.

Menurut dewan pendidikan mantan kepala dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi pihak sekolah tidak boleh memotong dana bantuan PIP 
,”Tidak boleh itu hak siswa, dana harus full diterima Murid , masalah selanjutnya untuk kebutuhan murid, itu terserah murid “, tegas Sulihtiyono melalui WhatsApp.

“Seyogyanya sekolah dan yayasan memahami dan membantu siswa agar tetap terjamin sekolahnya”, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno melalui WhatsApp.

Kalau dana PIP sebesar Rp 750 Ribu  dipotong terlebih dahulu oleh pihak sekolah sebesar Rp 700 Ribu karena ada biaya yang belum terbayar dan yang tersisa hanya Rp 50 Ribu diberikan kepada murid apakah bisa untuk membeli keperluan murid seperti sepatu,tas, uang saku dan biaya transportasi sedangkan orang murid dalam kondisi tidak mampu yang tinggal di rumah kontrakan perpenghasilan pas-pasan.

Tindakan pihak sekolah yang memotong dana PIP terlebih dahulu terkesan mengutamakan kepentingan sekolah ditengah Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada perekonomian masyarakat. (Widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular