
BANYUWANGI, investigasi.today – Terungkapnya biaya seragam tahun 2019 mencapai hampir Rp 2 Juta di SMKN 1 Tegalsari dengan jumlah anak didik sekitar 1400 murid terletak di Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi sebagaimana diberitakan sebelumnya masih hangat diperbincangkan.
Kembali terungkap, untuk tahun 2020 biaya seragam di SMKN 1 Tegalsari sebesar Rp 1 Juta 850 Ribu dan biaya tersebut dikeluhkan oleh salah seorang wali murid karena dinilai terlalu mahal dan tidak boleh diangsur dalam masa Pandemi Covid-19.
“Wali murid banyak yang mengeluh, seragam tidak boleh dicicil, kita harus bayar Cash, beda jurusan beda harga, jurusan TBSM Rp 1 Juta 850 Ribu, celana jahit sendiri jadi Rp 2 Juta lebih, seharusnya dalam masa Pandemi seragam boleh dicicil”, ungkapnya.
Selain biaya seragam dengan harga ‘selangit’ tersebut murid/wali murid juga terbebani dengan uang pembangunan.
“Uang pembangunan sebesar Rp 2 Juta tapi boleh dicicil dan sudah bayar Rp 1 Juta tanpa kwitansi, pakai kartu kayak SPP, catatannya di sekolah”, lanjutnya.
Terkait dengan uang bangunan tersebut sebelumnya sudah dirapatkan antara wali murid dengan komite, “Kalau masalah uang bangunan kita dikumpulkan sudah ada pemberitahuan diputuskan Rp 2 Juta”, jelas wali murid, Erma melalui WhatsApp.
Dengan dalih apapun biaya di SMKN 1 Tegalsari mencapai Jutaan tersebut sangat tidak pantas mengingat Pandemi Covid-19 hingga kini belum berakhir yang sangat berdampak pada perekonomian masyarakat terlebih masyarakat kalangan menengah kebawah.
Biaya Seragam maupun uang pembangunan di SMKN 1 Tegalsari dengan anak didik berjumlah sekitar 1400 murid tersebut menimbulkan tanda tanya besar. (Widodo)