
BANYUWANGI, investigasi.today – LSM PENJARA-RI Kabupaten Banyuwangi angkat suara terkait dengan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi beredar kabar dana PKH tersebut hilang mencapai hampir puluhan juta rupiah.
Menurut Sekjen LSM PENJARA-RI, Jamaludin, “Dalam pemberitaan salah satu media yang telah beredar kalau kami amati merupakan akal- akalan oknum Kades Yosomulyo bertujuan untuk membersihkan dirinya seakan-akan tidak terlibat terkait dengan hilangnya dana PKH di Desa Yosomulyo”, katanya.
“Sebagai Kades seharusnya mekanisme penyaluran dana sudah tahu akan tetapi terkesan tidak tahu dan pura- pura tidak tahu seakan-akan menyalahkan satgas. Pengambilan kartu ATM yang dilakukan oleh Satgas sudah tidak sesuai dengan peraturan akan tetapi kenapa selama ini terkesan dibiarkan, jangan-jangan memang ada persekongkolan”, imbuhnya.
“PKH dan BPNT kartu ATMnya jadi satu, Penerima bantuan tidak tahu besarnya dana bantuan karena kartunya digesek oleh petugas tanpa diketahui oleh penerima bantuan dan peristiwa terkait dengan BPNT sudah kami laporkan kepada pihak yang berwajib”, tegasnya.
“Kepala Desa dalam hal ini harus bertanggung jawab ‘jangan lempar batu sembunyi tangan’ karena Satgas/Brigade tersebut dibentuk oleh Kepala Desa untuk ‘menguasai’ semua kegiatan yang ada di Desa Yosomulyo yang selama ini tanpa melibatkan Kepala Dusun maupun yang lain yang seharusnya ikut berperan dalam menyalurkan bantuan dari pemerintah ke masyarakat”, terangnya.
“Dalam hal ini Satgas/Brigade terkesan ‘Dikambing hitamkan’ oleh oknum Kades, yang dikuatirkan kalau mereka menyadari bisa -bisa oknum Kades di ‘gruduk’ ke Kantor Desa”, tandas Jamaludin akrab disapa Jamal. (Widodo).