
Gresik, Investigasi.today – Tak hanya memberdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Dapur Mbok Inggih PKK Sekapuk juga berhasil melestarikan 37 jenis jajanan warisan leluhur.
Berikut jenis jajanan warisan lelelur/ nenek moyang yang berhasil dilestarikan dan dihidupkan kembali oleh Dapur Mbok Inggih PKK Desa Sekapuk Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur:
- Krupuk Ransi
- Lumpia Kering
- Rempeyek Kacang
- Rempeyek Ydang
- Pop Corn
- Unthuk Yuyu
- Kembang Goyang
- Keciput
- Marning
- Kripik Mbothe
- Kripik Pisang
- Usus
- Manatahan
- Krupuk Opak
- Getasan
- Kripik Tempe
- Kripik Ubi
- Carang Mas
- Rengginang
- Lombok-lombokan
- Rempeyek Bayam
- Jlinten Ireng
- Petholo
- Kripik Singkong
- Kulit Lumpia
- Gapit Gulung
- Kuuping Gajah
- Gapit Kembang
- Stik
- Mandala
- Samiler Gurih
- Samiler Manis
- Kacang Telur
- Kacang Kedelai
- Uler-uleran
- Getasan Penyet
- Kripik Glondor
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sekapuk, Rif’atul Mubarokah menyebut, ada 145 UMKM yang tergabung dalam usaha mandiri Dapur Mbok Inggih. Selama ini mereka dengan tekun dan penuh semangat memproduksi 37 jenis jajanan leluhur yang di warisi dari resep turun temurun.
“Selanjutnya, 37 jenis jajanan leluhur berlogo ‘Dapur Mbok Inggih’ ini dijual sebagai oleh-oleh di Wisata Setigi sekaligus di-free-kan kepada pengunjung yang masuk Setigi pada hari minggu dan hari libur,” tutur Rif’atul Mubarokah, Rabu (6/10).
Lebih lanjut Bu Kades ini menandaskan, inilah yang namanya multiefek. Artinya, pembangunan wisata desa benar-benar memberikan dampak bagi warga, terutama dari segi ekonomi. Selain menambah penghasilan, usaha Dapur Mbok Inggih juga bisa menjadi salah satu upaya melestarikan jajanan warisan leluhur/ nenek moyang.
Untuk itu, ibu-ibu PKK siap bergerak dan sinergi produk Dapur Mbok Inggih dengan wisata alam Setigi. Tak tanggung-tanggung, dari produk olahan warga yang kemudian dikemas secara baik dan dijual ke pengunjung wisata Setigi, PKK Sekapuk menargetkan omzet pertahun sebesar Rp 1,9 miliar. Dengan asumsi omzet penjualan perbulan sebesar Rp 160 juta.
“Dari produk olahan jajanan warisan leluhur ini nantinya akan kami kemas dan dijual ke pengunjung wisata Setigi. Untuk omzet penjualan aneka jajanan ini kami targetkan mencapai Rp 1,9 miliar pertahun,” tandas Bu Kades.
Sementara itu, Kades Sekapuk Abdul Halim (AHA) menegaskan, Dapur Mbok Inggih ini bagian dari langkah pemulihan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi Covid-19. Terutama ibu-ibu PKK yang selama ini hanya berorganisasi, ke depan bisa memiliki penghasilan sendiri.
“Kami berharap PKK betul-betul bisa mandiri. Bukan hanya sekedar berorganisasi, melainkan mampu memproduksi dan memasarkan produk unggulan, sehingga ke depan ibu-ibu bisa memiliki penghasilan sendiri,” katanya.
Lewat Dapur Mbok Inggih, Abdul Halim mengajak kita semua untuk bersama-sama peduli ekonomi kerakyatan, untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Untuk itu, di Wisata Setigi, khususnya hari Minggu dan hari libur, pengunjung akan mendapatkan jajanan khas buatan warga Sekapuk, tanpa bahan pengawet dan makanan khas racikan warisan turun-temurun.
“Hanya lima ribu rupiah perbungkus, Anda sudah membantu membuka lapangan kerja serta mempertahankan jajanan khas Nusantara warisan nenek moyang kita,” pungkasnya. (Slv)