
Mojokerto, Investigasi.today – Para sopir terus mengeluhakan terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang langka di Mojokerto sejak sepekan lalu. Di setiap Stasiun Bahan Pengisian Ulang (SPBU) tertulis pemberitahuan jika solar kosong atau masih dalam perjalanan.
Dari enam titik SPBU, mulai jalur pintu masuk Mojokerto dari arah Surabaya sampai ke Trowulan, hanya ada satu yang masih tersedia solar. Itu pun sarat antrian truk trailer. Yakni SPBU di Jalan Bypass Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan di beberapa pengisian SPBU yang lain nampak tulisan bahwa BBM jenis solar kosong dan dalam perjalanan. Puluhan kendaraan besar jenis truk maupun bus yang ingin mengisi bahan bakar terpaksa harus berputar balik tanpa bisa mengisi solar.
Salah satu sopir truk, Solikhin mengatakan, sudah satu pekan solar sulit ditemukan di SPBU-SPBU. “Sudah 2 pom bensin (SPBU) yang saya masukin tapi solar habis. Ini baru dapat tapi antri juga setengah jam,” tuturnya di sela-sela mengantri di SPBU 5461326 Balongmojo, Rabu (30/3/2022) malam.
Sopir tujuan Solo tersebut menuturkan, meski solar sulit ditemukan di sejumlah SPBU namun harga masih standar yakni Rp5 ribu per liter. Namun karena sulitnya solar, ia mengaku khawatir sampai tujuan lebih lama sehingga pengiriman barang lebih terlambat dibandingkan biasanya.
“Kita susahlah, namanya orang kerja ya pengennya ya lancar. Kami para sopir berharap solar normal seperti dulu, ada di setiap SPBU sehingga tidak membuat khawatir kita terlambat sampai tujuann,” katanya.
Sementara sopir truk lain, Toni mengatakan hal yang senada. Ia mengaku sudah dua hari ini kesulitan mencari solar dan baru mendapatkan SPBU 5461326 Balongmojo meski antre. “Dari tadi masuk SPBU kosong, nyampek sini langsung dapat. Biasanya hari biasa normal, sekarang susah,” paparnya. (Slv)