
Surabaya, investigasi.today – Sekitar 50 ribu lebih pelajar Surabaya mulai tingkat SD hingga SMP akan memecahkan rekor MURI, dengan menari Remo secara massal pada Minggu, 18 Desember 2022.
Wali kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, lewat kegiatan tersebut, pihaknya ingin mengenalkan tari Remo yang merupakan salah satu budaya khas dari Surabaya.
“Surabaya ini adalah kota Remo, sehingga mereka bisa tampil menunjukkan bahwa ini (tari Remo) budaya Surabaya. Jangan sampai diakui tempat lain. Mereka harus tahu betul, kalau kita (Surabaya) punya kebanggaan tari Remo,” kata Eri, Kamis (14/12).
Eri mengungkapkan, tari Remo secara massal ini nantinya akan dilakukan di beberapa titik di Surabaya. Misalnya saja di Jembatan Suroboyo, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jembatan Merah, Taman Bungkul, hingga di halaman sekolah SD dan SMP se-Surabaya.
Eri juga menuturkan, bahwa pelajar yang ikut tidak harus menggunakan kostum tari Remo. Hal ini dikhawatirkan beberapa wali murid akan keberatan terkait hal itu.
“Mereka tidak harus pakai baju yang sama, yang penting tariannya sama. Kita sudah sampaikan melalui surat edaran kepada semua sekolah bahwa tidak harus pakai baju Remo komplit,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan tari Remo massal ini, Eri berharap para pelajar tidak lupa akan budayanya sendiri, di tengah maraknya budaya asing.
“Pesan moralnya, jangan sampai pelajar Surabaya lupa sejarahnya. Kita punya tari Remo. Kita boleh ada budaya barat, tapi harus ingat juga masih ada budaya peninggalan leluhur yang harus dilestarikan,” pesannya. (Lg)