Sunday, July 6, 2025
HomeBerita BaruHotMulai H-10 Lebaran, Tarif Bus Nonekonomi di Jatim Naik hingga 100 Persen

Mulai H-10 Lebaran, Tarif Bus Nonekonomi di Jatim Naik hingga 100 Persen

Surabaya, Investigasi.today – Para calon pemudik yang menggunakan bus nonekonomi harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, sejumlah perusahaan otobus (PO) sudah berancang-ancang menaikkan tarif.

Sesuai rencana, kenaikan itu dimulai H-10 Lebaran. Namun, di lapangan, kenaikan sudah terjadi. Besarannya beragam. Bahkan, ada yang menaikkan tarif di atas 100 persen.

Di Terminal Purabaya sudah ada dua PO yang menyosialisasikan tarif baru selama arus mudik yang berlaku pada H-10 Lebaran atau Rabu (12/4). Rata-rata kenaikannya berkisar 10 hingga 20 persen.

”Naik mulai H-10 sampai H+10. Untuk besarannya tergantung masing-masing PO,” kata Hari, salah satu mandor bus di Purabaya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jatim Firmansyah Mustafa mengatakan, bus nonekonomi memang diperbolehkan menaikkan tarif. ”Bahkan sesuai dengan kepercayaan diri masing-masing PO. Tidak ada batasan kenaikan,” paparnya.

Namun, untuk tarif ekonomi, langkah tersebut tidak diperbolehkan. Sebab, tarif ekonomi telah ditentukan dalam aturan pergub. Ada tarif batas bawah dan atas. Melebihi batas atas jelas menyalahi aturan.

Sementara itu, di sejumlah terminal, kenaikan tarif bus nonekonomi sudah berlangsung. Bahkan, ada yang naik drastis. Seperti di Terminal Kertonegoro, Ngawi. Tarif bus jurusan Ngawi–Jabodetabek naik hingga 100 persen. Jika pada hari biasa tarifnya Rp 280 ribu sampai Rp 300 ribu per orang, kini harganya di kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.

Meski demikian, animo calon penumpang masih cukup tinggi. ”Kursi penumpang dari armada bus yang berangkat 29 dan 30 April nanti sudah terisi penuh,” kata Erna Istianingsih, agen salah satu PO bus di Terminal Kertonegoro, kemarin (9/4).

Di bagian lain, di penyeberangan Jawa–Bali di Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, pihak ASDP berancang-ancang membatasi akses penjual tiket kapal di sepanjang jalan dekat Pelabuhan Ketapang.

Langkah itu dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan pembeli tiket kapal di jalur menuju pelabuhan. ”Nantinya penjual tiket di sekitar pelabuhan tidak bisa mengakses aplikasi Ferizy,” kata General Manager PT ASDP Ketapang–Gilimanuk M. Yasin.

Langkah tersebut dilakukan agar tidak terjadi arus stagnan dari para pemudik yang akan memasuki area pelabuhan. ”Kami optimalkan penjualan tiket di buffer zone, di sisi utara Terminal Sritanjung. Dari sisi selatan, kami tempatkan di sport center ASDP di jalan lingkar. Kalau mau membeli tiket ya di sana,” jelas. ( Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular