Tuesday, July 8, 2025
HomeBerita BaruLifestyleDampak Ketidakhadiran Ayah pada Anak

Dampak Ketidakhadiran Ayah pada Anak

Surabaya, Investigasi.todayPeran ayah dalam pola pengasuhan tiap keluarga sangatlah penting. Ketidakhadiran ayah untuk jangka waktu lama (atau mungkin selamanya) berdampak serius terhadap pembentukan karakter anak. Yang jelas, anak menjadi attention seeker atau love seeker dan respect seeker.

Anak-anak perempuan yang tumbuh dalam kondisi fatherless akan terus mencari sosok ayah. Akibatnya, mereka rentan terjerumus dalam hubungan yang toksik. Mereka juga menjadi mudah dimanipulasi oleh pasangan. Sebab, mereka rela rugi asalkan bisa merasakan kasih sayang tak pernah didapatkan dari sosok ayah.

”Efek klinisnya lagi, ketika mendapatkan kasih sayang hakiki, maka dia mulai berpikir untuk menjebak pasangannya agar tidak hilang seperti bapaknya yang ngilang. Dari sini kemudian munculnya sifat posesif, dominan, menjajah, dan lainnya. Padahal, di balik itu hanya ingin menjaga apa yang tidak pernah didapat,” urai Tika Bisono.

Pada anak-anak lelaki, tumbuh tanpa ayah membuat mereka cenderung gila respek. Tak pernah mendapat pujian dari sang ayah membuat mereka haus pujian dari orang lain. Selanjutnya, mereka akan berjuang mati-matian untuk tetap berada di level terbaik itu. Secara tak sadar, mereka pun menjadi perfeksionis. “Kenapa? Karena ingin terus dipuji. Toleransi pada kekurangan dan kegagalan jadi nol. Imbasnya jadi otoriter. Dihargai jadi faktor kritis untuknya,” tegasnya.

Terpisah, Roslina Verauli menyatakan bahwa sexual debut alias aktivitas seksual perdana dini pada anak perempuan juga merupakan father issues. Yakni, dampak dari fatherless. Remaja perempuan yang fatherless tidak memiliki acuan tentang kedekatan, cinta, dan kasih sayang terhadap lawan jenis dari sosok maskulin sang ayah. Akibatnya, dia tidak bisa membedakan mana kasih sayang dan hasrat seksual.

“Kenapa? Karena ketika ayah nggak hadir, anak perempuan jadi craving. Jadi hunger, lapar akan kasih sayang, sentuhan, dan validasi dari sosok maskulin,” jelas penulis buku Teenager 911 tersebut. (Laga)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular