Surabaya, Investigasi.today – Sebanyak 11 unit mobil damkar berupaya memadamkan api yang membakar ruko di kawasan Mulyorejo kemarin (5/9). Proses pemadaman api berjalan cepat. Tak sampai 10 menit si jago merah berhasil ditaklukkan.
Sehari sebelumnya (4/9), api melalap tiga rumah warga di Jalan Tambak Asri, Gang Kemuning, Morokrembangan. Rumah itu milik Hartini, Joko Priyono, dan Tauhid. Diduga, api muncul karena korsleting listrik.
Akses yang sempit membuat mobil damkar tidak bisa mendekati titik lokasi. Setelah berjibaku selama 30 menit, petugas berhasil memadamkan kobaran api dan melanjutkan dengan pembasahan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Hampir setiap hari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya menerima laporan kejadian kebakaran. Sepanjang Agustus, tercatat ada 127 kejadian. Dari jumlah itu, 110 api membakar alang-alang, sampah, dan sejenisnya.
Lalu, 13 kejadian merupakan kebakaran bangunan. Perinciannya, 8 rumah, 2 industri, dan 3 bangunan usaha atau dagang. ”Yang kendaraan ada 4 kejadian, 3 di antaranya melibatkan kendaraan roda empat atau lebih,” ujar Kepala DPKP Surabaya Dedik Irianto.
Menurut Dedik, hingga kemarin tercatat ada 14 kejadian kebakaran. Secara kumulatif memang angkanya terus naik. Namun, apabila dibandingkan dengan tahun lalu pada bulan yang sama, jumlahnya turun.
Pada 2022 kebakaran mencapai 549 kejadian. Tahun ini, hingga September ada 408 kasus. ”Faktor penyebab kebakaran paling banyak masih berkaitan dengan korsleting listrik. Dari data kami, posisi kedua adalah listrik. Posisi pertama karena api terbuka,” paparnya.
Sebagai langkah antisipasi kebakaran, Dedik mengimbau seluruh pihak waspada akan bahaya kebakaran. Misalnya, saat membakar sampah atau rumput, warga harus melihat lingkungan sekitar. Itu dilakukan agar api tidak merembet ke kawasan sekitar.
Warga juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan. Instalasi kabel listrik di rumah dicek berkala. Sebab, cuaca panas bisa mengakibatkan selubung kabel mengelupas. Itu bisa menimbulkan percikan api. ”Hitungan nilai kerugian kebakaran sampai saat ini mencapai Rp 12,1 miliar,” ucap Dedik.
Menurut Dedik, penanganan kejadian kebakaran sudah maksimal. Itu dibuktikan dengan response time atau waktu petugas sampai di TKP kebakaran. Dulu response time DPKP 15 menit. Sekarang maksimal 7 menit. (Slv)