Banyuwangi, investigasi.today – Driver/sopir tangki pertamina Tanjungwangi Banyuwangi diduga telah menjual BBM bersubsidi jenis pertalite ke SPBU yang berada di Kecamatan Muncar.
“Dari hasil investigasi, kami menemukan adanya dugaan penjualan BBM bersubsidi jenis pertalite dengan harga Rp.6000/ liternya, yang menjual driver Pertamina kongkalikong dengan petugas pengisian di Depo pusat Pertamina Tanjungwangi”, ungkap E.Palgunadi.S,Pd, Ketum LSM PENJARA -RI.
“Saat dikonfirmasi, pengawas SPBU yang berada di Kecamatan Muncar (Kedungrejo) mengaku pada bulan Januari mulai tanggal 20,25,29. Serta di bulan febuari tanggal 2 dan 10. Selanjutnya di bulan maret pada tanggal 15 dan 16 sang driver pertamina yang berinisial S telah menjual BBM bersubsidi dengan harga Rp.6000/ liter kepada pengawas SPBU Kedungrejo Muncar, dan setiap transaksi tidak lebih 100 liter dan hal tersebut terjadi berkali kali sejak tanggal 20 Januari hingga 16 Maret 2025,” imbuh Palgunadi.
“Driver ( sopir) Pertamina ber inisial S dengan nopol N 9998 UG mobil tangki Pertamina yang dikemudikan bertugas mendistribusikan/mengantar BBM ke SPBU sesuai kuota yang dipesan oleh SPBU, akan tetapi ada cerita lain yang terjadi, menurut pengawas SPBU Kedungrejo dirinya selalu dihubungi terlebih dahulu sebelum BBM pesananya diantar oleh driver nopol N 9998 UG “mas saya mau antar ke SPBU sampean, pesan berapa liter untuk hari ini ” kemudian begitu terjadi kesepakatan lalu selanjutnya sang driver nopol N 9998 UG meluncur ke spbu tersebut lalu bertransaksi BBM bersubsidi jenis peralite dan dijual oleh sang oknum driver pertamina dengan harga Rp.6000 / liternya.
Ketika dikonfirmasi oknum driver pertamina dirinya membenarkan telah terjadi hal tersebut, dan ketika ditanyakan siapa yang menerima duit hasil penjualan BBM bersubsidi ( pertalite ) dirinya mengatakan ” ya saya mas yang menerima” dan yang sangat disayangkan dirinya (driver) duit hasil penjualanya di bagi bagi dan ketika kami pertanyakan di bagi bagi dengan siapa saja dirinya menjawab wah kalo itu rahasia dan tidak mungkin saya ceritakan”, terang Palgunadi. (Widodo)