Surabaya, Investigasi.today – Isteri Wakil Gubernur Jatim Dra Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengajak masyarakat untuk ikut membantu mempercepat proses pengentasan Indonesia bebas buta katarak 2019.
Mengingat di Indonesia jumlah penderita katarak cukup tinggi, bahkan dua tahun lalu tertinggi se Asia Tenggara. Tercatat 210 ribu jiwa atau 1,5 % penduduk Indonesia menderita katarak bertambah setiap tahun.
Jika dibandingkan dengan jumlah operasi katarak yang dapat dilakukan selama ini hanya mencapai 80 ribu jiwa per tahun. Sehingga masih ada penderita katarak yang belum mendapat kesempatan untuk operasi, yaitu sekitar 130 ribu jiwa. Ini menunjukkan adanya permasalahan terhadap pengentasan Indonesia bebas buta katarak. Untuk mengentaskan Indonesia bebas buta katarak dibutuhkan waktu 37,5 tahun, itupun jika tidak terjadi penambahan kasus baru.
Menurut data WHO sebanyak 4,24 % (285 juta jiwa) penduduk di dunia mengalami gangguan penglihatan, dan 0,58 % (39 juta orang) menderita kebutaan.
Gangguan penglihatan dan kebutaan ini, sebanyak 65 % penderita rata-rata berusia 50 tahun lebih. Tahun 2012 sebanyak 51 % kasus penyebab kebutaan di dunia karena katarak, dan sisanya karena penyebab lain.
Hal itu diutarakan ketika membuka acara bakti sosial operasi katarak Gratis, di Marvel City Mall Surabaya, Sabtu (7/10)
Oleh karena itu, isteri Wakil Gubernur Jawa Timur ini memberikan apresiasi kepada panitia baksos operasi katarak bagi masyarakat yang membutuhkan ini. Kegiatan sosial ini diharapkan akan memperbaiki taraf hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna mempercepat bebas buta katarak,
“Atas nama pemerintah Provinsi Jawa Timur saya menyampaikan apresiasi kepada panitia atau penyelenggara yang memiliki kegiatan charity seperti operasi katarak saat ini, bahkan rutin diadakan setiap tahun. Hal ini sangat membantu program pemerintah, karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, oleh karena itu perlu bantuan seluruh masyarakat yang memiliki kepedulian kepada sesama,” imbuhnya
Kesehatan mata sangat penting, karena menurutnya, salah satu indera manusia untuk melihat dan menyerap informasi secara visual sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan. Apabila mata mengalami gangguan akan berpengaruh terhadap kualitas hidupnya mulai gangguan ringan hingga yang berat yang dapat mengakibatkan kebutaan. Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan ini harus mendapatkan perhatian kita bersama.
Dalam kesempatan itu, Fatma Saifullah Yusuf menyapa dengan ramah 200 orang pasien katarak, menyalami dan mengajak dialog ringan guna memberikan spirit supaya para penderita tidak takut. Karena salah satu faktor yang menghambat proses pengentasan program Indonesia bebas buta katarak, masih adanya masyarakat yang takut untuk periksa mata dan melakukan operasi katarak.
“Padahal operasi katarak tidak perlu ditakuti, tidak sakit karena ditangani oleh tenaga professional, apalagi sekarang ini dibantu pengobatannya secara gratis, semoga para pasien segera sembuh dan bisa melihat seperti sedia kala,” doa isteri Gus Ipul ini.
Baksos operasi katarak gratis ini yang diprakarsai oleh klinik mata Java cataract and refractive center dan Klinik Dian Istana Surabaya, serta Marvel city mall Surabaya. Diawali dengan pemeriksaan screening untuk mengetahui positif katarak dan pengukuran lensa. Kalau sudah diketahui positif katarak, maka akan dijadwalkan ulang untuk operasi di klinik mata Java cataract and refractive center di Jl Raya Darmo no 127 Surabaya dengan enam orang dokter profesional serta melakukan operasi katarak antara 5 – 10 orang pasien per hari. (Yit).