Monday, December 23, 2024
HomeBerita BaruJatimHut Jatim Ke-72, Bupati Tekankan Peningkatan SDM Untuk Berdaya Saing Global

Hut Jatim Ke-72, Bupati Tekankan Peningkatan SDM Untuk Berdaya Saing Global

Lumajang. Investigasi

Pemerintah Kabupaten Lumajang memperingati Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Timur dengan melaksanakan upacara yang berlangsung di halaman kantor Bupati Lumajang dengan diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lumajang, Kamis (12/10).

Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag bertindak sebagai Inspektur dalam Upacara HUT Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh seluruh pejabat eselon II, III dan IV dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Hari jadi Pemprov Jatim kali ini mengambil tema “Peningkatan Sumber Daya Manusia Lewat Pendidikan Kejuruan Sebagai Solusi Menuju Jawa Timur Mandiri dan Berdaya Saing Global”.

Upacara yang diawali dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Provinsi Jawa Timur bahwa terbentuknya pemerintahan provinsi Jawa Timur ditandai dengan dimulainya penyelenggaraan pemerintahan provinsi Jawa Timur pada tanggal 12 Oktober 1945. Pada masa itu Gubernur Jawa Timur pertama dijabat oleh Raden Mas Tumenggung (R.M.T) Soerjo.

Oleh karena itu, momentum tanggal 12 oktober 1945 disepakati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang kemudian dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Ciri-ciri masyarakat Jawa Timur yang multi kultural telah membentuk tatanan nilai masyarakat yang baik pada dimensi politik dalam berdemokrasi. Selain itu, tatanan nilai masyarakat yang baik juga terlihat pada dimensi sosial budaya, ekonomi dalam menghadapi globalisasi.

Dalam sambutan Gubernur Jawa Timur yang dibacakan oleh Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag, hikmah terpenting memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas perjalanan sejarah Jawa Timur yang penuh dinamika hingga bisa mencapai kemajuan untuk kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

“Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-72 ini merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah serta merupakan sarana mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat di wilayah Jawa Timur dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, ujarnya.

Dengan tema Peringatan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jatim, sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jawa Timur kedepan yang tidak ringan, yaitu Bonus Demografi yang sudah akan terjadi di Jawa Timur pada tahun 2019 dengan jumlah usia produktif mencapai 69,59 persen sedangkan Nasional baru terjadi pada 2025. Tantangan tersebut memerlukan solusi yang terkonstruksi kedalam kebijakan dan strategi dengan peta jalan (Road Map) yang memiliki prioritas dan fokus dengan kerangka waktu dan sumberdaya (resources) yang terstruktur.

Dikatakan, jika pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur semester I 2017 mencapai 5,21 persen dan lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen, menggambarkan konstruksi ekonomi yang dalam situasi dinamika global yang kurang kondusif, adalah kinerja para Bupati dan Walikota beserta Masyarakat serta Dunia Usaha di Jawa Timur yang sangat luar biasa, karena ditengah dinamika permintaan global yang melambat, Jawa Timur masih tumbuh cepat dan lebih cepat dari Nasional.

Di tengah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dimaksud, kita masih mempunyai pekerjaan rumah yang perlu mendapatkan porsi kebijakan strategis yang tinggi, yaitu adanya pertambahan angkatan kerja baru di tahun 2018 mencapai 326.629 orang, sehingga angkatan kerja kita diperkirakan mencapai 21.216.629 orang, naik dari posisi 2017 yang mencapai 20.890.000 orang. Perhatian penting pula pada jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur per Februari 2017 mencapai 4,10 persen atau mencapai 855.750 orang.

Terakhir dalam sambutan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag mengingatkan ditengah membangun ekonomi melalui peningkatan SDM untuk mampu tumbuh berkelanjutan, jangan lupa bahwa ada faktor non ekonomi yang sangat menentukan dan menjadi prasyarat penting yaitu aman dan nyaman. Karenanya ekonomi itu persepsi, oleh karena persepsi maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif untuk setiap pelaku ekonomi di bumi Jawa Timur ini.

Dan melalui sambutannya Gubernur Soekarwo mengajak baik Forkopimda, Bupati dan Walikota bersama masyarakat dan dunia usaha bergandeng tangan membangun Jawa Timur menuju kesejahteraan yang lebih baik serta berkeadilan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (Nur)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -


Most Popular