Banyuwangi,Investigasi.- Dalam rangka menyambut hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka yang jatuh pada hari Sabtu (17/3) Umat Hindu yang ada di kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi merayakan Nyepi. Namun sehari sebelumya arak-arakan ogoh-ogoh yang berjumlah puluhan tampak mewarnai sepanjang jalan menuju ke lapangan.
Lapangan yang terletak di dusun Sumberagung Desa Karangdoro kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi tersebut pada Jum’at (16/03) di padati oleh para pengunjung dari berbagai arah yang jumlahnya di perkirakan hingga mencapai ribuan yang turut memeriahkan upacara pembakaran ogoh-ogoh.
Pada acara keagamaan tersebut tampak di hadiri oleh jajaran dari Forpimka kecamatan Tegalsari,Camat Tegalsari (Satriyo ),Kapolsek Tegalsari (Bambang.SH) dan Danramil Tegalsari
serta kepala desa seKecamatan Tegalsari dan semua tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.
Dalam sambutannya Camat Tegalsari (Satriyo.S.sos.MM mengimbau kepada masyarakat,”Dalam acara keagamaan seperti ini walaupun berbeda Agama serta keyakinan di harapkan bisa saling menghargai dan menghormati sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama sehingga membentuk persatuan dan kesatuan merupakan pondasi yang kuat untuk keberlangsungan suatu negara”, katanya.
Tak lupa juga dalam kesempatan kali ini Camat Tegalsari menyampaikan,”Terkait dengan pelayanan publik kepada masyarakat khususnya seKecamatan Tegalsari Pemerintah Desa bakal melayani keperluan masyarakat selama 24 jam artinya bukan masyarakat harus datang ke pemerintah desa pada malam hari akan tetapi masyarakat di harapkan bisa memanfaatkan fasilitas pelayanan online”, lanjutnya.
Selain itu Camat Tegalsari juga menghimbau,”Masyarakat Agar tidak segan untuk memberikan informasi dan masukan kepada pemerintah desa maupun pihak kecamatan terkait dengan berbagai program yang telah di canangkan oleh Pemkab Banyuwangi antara lain Program Rentang Kasih maupun Garda Ampuh dll”, tambahnya.
“Untuk semua umat yang beragama Hindu saya ucapkan Selamat merayakan Hari Raya Nyepi dan terima kasih buat semua masyarakat yang hadir telah turut menghormati dan menghargai upacara keagamaan kali ini”, pungkasnya.
Para pengunjung nampak terlihat sangat antusias dalam menikmati berbagai macam atraksi pada parade Ogoh -ogoh yang tengah berlangsung, Selanjutnya pada akhir acara puluhan ogoh-ogoh di bakar dan hal tersebut merupakan simbol bahwa sifat angkara murka, Serakah dan semua sifat buruk pada diri manusia harus di musnahkan.(Widodo)