Ket foto: Choiru Da’i salah satu calon Wakil Ketua yang tidak terima hasil kongres ( topi putih)
MALANG, Investigasi.today – Kongres dalam rangka pemilihan Ketua dan Wakil Ketua PSSI Kabupaten Malang yang di gelar pada Tanggal 24 Maret 2018 di Hotel Cakra Turen diduga banyak kejanggalan.
Sesuai pengakuan Calon Wakil Ketua Choirul Da’i pada Investigasi Senin 2/4/18 di Warung kopi 74 Kanjuruan ada beberapa kejanggalan dalam pelaksanaan Kongres diantaranya: Terkait pemberian Undangan dari Panitia kalau mengacu STATUTA PSSI Undangan seharusnya di bagikan 4 Minggu sebelumnya. Sedangkan yang terjadi di lapangan undangan di bagiakan mulai Tanggal 22,23 bahkan Hingga tanggal 24 saat pelaksanaan.
Kedua terkait Tatib (Tata Tertib) menurut Choirul Da’i yang termasuk Calon yang merasa tidak puas atas pelaksaan itu, Tatib semestinya semua peserta di bagikan Foto Copynya sedangkan yang terjadi semua Peserta tidak ada satupun yang menerimanya.
“Terakhir berkaitan dengan Foter (Pemilik Hak Pilih) seperti Kanjuruan FC, Singasari FC Club amatir milik Askab Malang itu yang semestinya sebagai Foter akan tetapi mereka tidak memiliki Undangan untuk Memilih”.
“PSSI Asprov tidak ada satupun yang menyebutkan Sebagai Foter. Sedangkan faktanya mereka bisa jadi Foter (Hak Pilih)”,ujar Calon Wakil Ketua yang merasa tidak puas itu.
Sementara Ketua Komite Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua PSSI Bambang Irianto di konfirmasi oleh Investigasi melalui Via telepon 2/4/18, terkait 3 Item yakni pemberian undangan yang di lakukan oleh Panitia kurang 3 sampai di hari Pelaksanaan, Tata Tertib yang tidak di berikan kepada semua Anggota dan Foter yang dilakukan oleh Asprov itu, pihaknya mengakui “Saya mohon maaf mas itu memang kelemahan dan keteledoran kami atas ketidak fahaman”.
“sekali lagi saya mohon maaf semua ini saya hanya menyiapkan tahapan-tahapan dan yang melaksanakan itu adalah Anggota Oskab semua, berkaitan dengan Tatib yang tidak di bagikan kepada setiap anggota karena saat pelaksanaan sudah di bacakan”.
“Pada saat itu juga sudah di sosialisasikan namun dari Oskab tidak ada yang menyuruh untuk di foto copy dan tidak mempermasalahkan dari pimpinan kongres pada saat itu juga bilang sudah kongres tetap berjalan terus. Panitia seandainya pada saat itu menyuruh untuk di foto copy ya saya juga juga sudah siap berangkat bahkan saya juga tanya kepada salah satu Asprov, Ini perlu di foto copy apa tidak?..dan dia bilang tidak usah wong semua sudah sepakat kok”,Terang Bambang dengan menirukan salah satu Asprov.
Saat di singgung mengenai Poter (Hak pilih) apakah Asprov mempunyai Hak Pilih??.. Bambang menjawab “Waduh saya kurang faham mas”Ungkapnya.
Berkaitan dengan hal ini Investigasi melakukan Konfirmasi Kepada Itong Nurwahyudi selaku Komdis (Komisi Disiplin) Provinsi Jatim pihak tidak berani mengeluarkan Steatman ia mengatakan “Langsung kepada Ketua PSSI Provinsi aja mas”,pintanya.
Ketua PSSI Provinsi saat di konfirmasi tlp tidak bisa di hubungi akhirnya Investigasi melakukan konfirmasi via telepon kepada Sekum (Sekretaris Umum) PSSI Povinsi Jawa Timur Amir Burhanudin Senin 2/4/18 menyampaikan terkait permasalahan Kongres di Kabupaten Malang apapun yang terjadi sebenarnya syah secara hukum karena Kongres telah selesai pasalnya kenapa semua permaslahan tidak di sampaikan di saat kongres??.. Tanda tanyanya.
“Pada prinsipnya PSSI Kabupaten dan Kota itu adalah mandiri jadi di situ memiliki STATUTA sendiri-sendiri dalam arti memiliki tata tertib sendiri. Berkaitan dengan undangan memang secara Normatifnya begitu, sebelum 4 Minggu sudah di sampaikan pada anggota namun anehnya kenapa pada saat kongres tidak di permasalahkan?.. Sedangkan Terkait Foter pemilihan dari Asprov atau dari Askab itu perlu di ketahui dari Tatib di daerah itu sendiri. Semua ini kembali kepada Anggota kalau mereka menerima semua ya kongres secara otomatis tidak ada masalah, apa lagi Kongres sudah selesai”.
“Kami dari Provinsi tidak bisa serta merta,oh ini tidak bisa, gak bisa begitu karena semua para anggota setuju semua pada saat itu, harapan saya ayo kepada semua pengurus PSSI baik di Kabupaten maupun di kota semua kita jalankan dengan terima dan silahkan yang kompak dan satu hal lagi mengurus sepak bola itu bukan hanya Oskab itu aja kan banyak bisa juga jadi pimpinan Club, bisa juga jadi menejer Club dan lain-lain. Sekali lagi harapan satu bersatulah dalam mengembangkan persepakbolaan di Kabupaten Malang”,pintanya.
Saat di singgung terkait kongres Kemarin ada dugaan Pengondisian di di setiap anggota dan Panitia, Sekum menjawab “Wah kalau maslah itu saya rasa semua mas, mau yang kalah maupun yang menang pasti ada pengondisian”,ujarnya sambil tertawa dan mengahiri perbincanganya.(Utsman)