Teks foto : kondisi situs makam keramat orang kayo hitam
TANJAB TIMUR JAMBI, Investigasi.today – Peninggalan bersejarah Religius Makam keramat Orang Kayo Hitam yang terletak di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjab Timur, kini kondisi bangunannya begitu sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian dari Pemerintah.
Arie Suryanto kepada awak media Investigasi.today Kamis (31/5) mengatakan Ini bagian aset sejarah yang ramai dikunjungi pada saat hari-hari besar Islam dan pada upacara melepas haul. Makam oang kayo hitam tampak berbeda dari makam-makam yang ada umumnya. Panjang bangunan makam tersebut 4,8 meter, terletak di belakang bangunan yang berbentuk pendopo. Itulah makam Raja Melayu Jambi 1500—1515, Orang Kayo Hitam.
Kondisi terakhir ini, bagian turap pembatas sudah banyak yang patah/putus yang berdampak mengancam tingginya tingkat abrasi, diketahui sebelumnya telah terjadi sebuah kapal Tug boad yang menggandeng tongkang menabrak areal makam tersebut, namun status hukumnya tidak jelas sampai sekarang ini , intinya perawatan perbaikan sangat dibutuhkan guna antisipasi kerusakan yang lebih parah, Ungkap Arie Ketua HPI (Himpunan Pariwisata Indonesia) Cabang Tanjab Timur dengan bernada kesal.
Para peziarah dan pengunjung yang ber datangan ke situs ini hanya tertarik dengan keberadaan Makam Orang Kayo Hitam. Hal ini bisa dilihat tingginya pengunjung ke tempat itu ada animo para pengunjung lebih banyak berada di lokasi Makam Orang Kayo Hitam dibanding dengan situs peninggalan sejarah lainnya seperti candi.
Padahal tidak jauh dari lokasi makam juga terdapat peninggalan cagar budaya lainnya berupa sturuktur bangunan candi. Selain Tinggalan Candi 1 dan Candi 2, potensi arkeologi lain yang terdapat di Komplek Situs Orang Kayo Hitam adalah ditemukannya Kepala Arca Singa dan artefak keramik.
Teks foto : situs bersejarah yang terbengkalai
Kenapa tidak ada yang peduli lagi dengan kondisi situs ini, sementara Situs Makam Orang Kayo Hitam memiliki sejarah yang sangat penting bagi perjalanan masyarakat Jambi. Apakah kita semua ini sudah melupakan sejarah, Terang Arie melanjutkan.
Setiap tahunnya Makam Orang Kayo Hitam banyak dikunjungi oleh para pejiarah yang datang dari berbagai daerah bahkan sejumlah pejiarah dari negeri Jiran Malaysia sering datang kelokasi tersebut.
Jangan hanya berkutak katik pada perencanaan, sementara kita melupakan sejarah yang ada. Apakah kita semua sudah tidak menghargai dan memperdulikan sejarah yang menjadi perjalanan masyarakat jambi. Paparnya.
Untuk itu kiranya Bupati Tanjab Timur dan para pemangku kebijakan sedikit memiliki kepedulian terhadap situs Orang Kayo Hitam, karena sudah sangat memprihatinkan, agar kiranya segera melaksanakan pemugaran/ pembangunan terhadap situs itu. sebut Arie berharap. (Bahar Suro)