GRESIK, investigasi.today – Pemilihan serentak tak hanya berlaku untuk memilih Bupati, Gubernur, atau Presiden. Di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, seorang ketua RT/RW dipilih secara demokratis dengan sistem pemilihan serentak.
Pemilhan itu disambut antusias oleh warga. Semua warga yang sudah mencapai syarat mencoblos, mempunyai hak pilih untuk memilih calon pemimpin kampungnya.
Mereka berduyun-duyun berkumpul di tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan panitia. Bak sebuah pesta demokrasi Pemilu, ada bilik suara, saksi, kertas pencoblosan dan tentunya panitia pemungutan suara.
Pemilihan ketua RT itu terbilang spesial. Untuk menarik pemilih, pantia pemungutan suara sengaja mendekorasi TPS unik. Bahkan salah satu TPS mengenakan pakaian adat serta panitia menyediakan hadiah kepada pemilih.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Sekapuk, H Mukahar mengatakan, pemilihan ketua RT ini dianggap sebagai salah satu kegiatan yang mengakrabkan warga satu kampung.
“Selain memilih ketua RT, kegiatan ini juga sebagai salah satu wujud keakraban warga desa. Usai mencoblos, warga makan bersama. Kan guyub, ini baru kali ini ada pemilihan. Sebelumnya ketua RT hanya ditunjuk oleh desa,” katanya, Senin (16/7/2018) malam.
Mukahar menjelaskan, pemilihan yang dilakukan juga sebagai bentuk pembelajaran demokrasi yang sesungguhnya. Mulai dari tingkat bawah, masyarakat diajak untuk membangun wilayahnya dengan memilih pemimpin secara demokratis.
“Tentu ini gebrakan. Semoga lebih baik dan jadi pembelajaran demokrasi bagi masyarakat,” tuturnya.
Selain Mukahar, salah satu panitia TPS, Suyono mengaku dia sengaja berpakaian Adat Jawa untuk menarik perhatian warga. “Tentunya agar warga tertarik untuk memilih,” ucapnya sembari memakai blangkon khas Jawa.
Pemilihan tersebut merupakan amanat dari Perdes Sekapuk nomer 05 tahun 2018 tentang RT/RW dan Perdes itu mengacu pada Perda Kabupaten Gresik nomer 05 tahun 2016 yang juga mengatur RT/RW.
Sebanyak 22 RT dari 29 RT mengikuti kegiatan pencoblosan. Sementara 7 RT tidak melaksanakan dikarenakan ketua RT masih belum habis masa jabatannya.
Dari pemilihan tersebut, total terdapat 21 ketua RT baru dipilih oleh warga secara langsung. Delapan lainnya merupakan ketua RT lama yang kembali dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin.
Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Abdul Halim membeberkan, pemilihan ketua RT yang dilaksanakan merupakan wujud dari pembelajaran demokrasi kepada warga.
Dia menilai, demokrasi harus dipahami oleh warga secara utuh. Bahkan dalam pemilihan ketua RT. “Ini bisa dibuktikan, kami hanya menganggarkan Rp 100.000 per TPS tapi masyarakat antusias untuk memilih calon pemimpin tingkat RT,” tambah dia.
Halim menjelaskan, pemilihan serentak ketua RT itu sukses dilaksanakan. Setelah memilih ketua RT, dalam waktu dekat juga akan memilih ketua RW dengan sistem pemilihan yang diwakilkan oleh ketua RT.
“Kami ingin demokrasi sesungguhnya ada di warga Sekapuk. Yang terpenting adalah kejujuran. Apalagi sebentar tahun 2019 adalah tahun politik. Jadi warga harus benar-benar paham dengan demokrasi yang sesungguhnya,” tutup dia mengakhiri.
Seperti diketahui, Desa Sekapuk merupakan satu-satunya desa di Kota Pudak yang melakukan pemilihan ketua RT serentak dengan cara mencoblos. Hal ini merupakan salah satu wujud pembelajaran demokrasi di masyarakat. ( Al/Salvado )