
Teks Foto; Proyek Penahan Badan Jalan Berada Di Dusun Mojoroto Desa Tegalsari Kabupaten Banyuwangi
BANYUWANGI, investigasi.today – Garapan proyek tanpa papan nama atau kerap di sebut dengan istilah ” Proyek Siluman” yang berada di dusun Mojoroto desa Tegalsari kecamatan Tegalsari kabupaten berupa Penahan Badan Jalan menuai kecaman.
Pasalnya, Material Pasir yang di pakai berupa pasir tanah yang berwarna Merah dan campuran antara material pasir dengan semen di nilai tidak sesuai dengan aturan sehingga setelah kering hasilnya tidak maksimal.
Menurut sumber yang namanya enggan untuk di sebutkan,” Material Pasir yang di pergunakan tidak layak karena berupa pasir merah dan bercampur tanah dan juga selain itu campuran antara semen dengan pasir juga tidak sesuai sehingga setelah bangunan tersebut kering dapat sehari saja sudah tidak kuat “, ujarnya.
“Kalau tidak percaya bekas pasangan tersebut sampean pegang pakai tangan lalu di genggam sambil di tekan nanti kan seperti tidak lengket, Paling satu molen campuranya cuma tiga skrub semen”, imbuhnya.
Sejumlah pekerja ketika di temui mereka mengaku proyek tersebut memang belum memasang papan nama dan saat di singgung campuran antara semen dan pasir mereka mengatakan bahwa satu sak semen untuk dua molen pasir.

“Kami sudah bekerja selama Dua Minggu namun untuk papan nama memang masih belum di pasang dan untuk campuran antara semen dengan pasir sudah pada umumnya mas yaitu Satu sak semen untuk dua molen pasir”, ujar Saputro.
Ketika di tanyakan pihak yang menjadi pelaksana kegiatan maupun dinas yang terkait dengan proyek tersebut sejumlah pekerja yang rata rata orang luar daerah tersebut mereka mengaku tidak tahu.
“Kami di sini cuma buruh jadi tidak tahu proyek dari dinas apa maupun CV yang yang menjadi pelaksana dalam kegiatan ini “, imbuh Saputro.
Proyek tanpa papan nama kian marak menghiasi kabupaten Banyuwangi sehingga sudah menjadi kebiasaan dan hal tersebut masih di anggap wajar oleh sejumlah orang namun ironisnya kabar yang beredar hingga menjadi sebuah Rumor yang berkembang kian tak sedap
hingga kini masih menjadi tanda tanya yang mungkin hanya akan terjawab oleh hembusan angin lalu.
Rumor yang berkembang cukup pesat tersebut bahwa hasil kegiatan CV menjadi tidak maksimal lantaran Anggaran dana di duga telah “Di Sunat” terlebih dahulu hingga mencapai 20 Persen oleh oknum pihak dinas yang terkait. (Widodo)


