Teks foto: Ustad Syaimin kiri dan Slaman Purna Paspampres
MALANG, Investigasi.Today – Seorang pemuda asli dari pulau garam Slaman Lahir di Kamal Madura Bangkalan 1970, tak di sangka dan tidak di duga 22 tahun sudah bertugas PASPAMPRES (Pasukan Pengawal Presiden) yang saat ini sudah pensiun dini.
Cerita Ustad Syaimin SPd,i Rabu 17/10 melalui Wasshappnya salah seorang guru ngaji asal Pitrang Kalipare Malang yang memiliki Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum di daerah Kp.Blok Klapa Legok Tangerang,m menurutnya Alloh Swt memberikan nasip pada seseorang terkadang di luar dugaan.
Sertu Slaman salah satu Purnawirawan Anggota POLISI MILITER dia adalah teman akrapku semasa kecil yang notabene dari keluarga sederhana namun nasib berpihak padanya.
Walaupun hidup dari keluarga sederhana akan tetapi karena memiliki dasar kemauan yang kuat semangat, istikomah untuk menjadi seorang Anggota Militer pada akhirnya bersamaan nasib baik cita-cita tersebut mampu di raihnya.
Slaman yang saat ini berdomisili di Daerah Tangsel (Tangerang Selatan) bersama dengan istri dan anaknya di rumah kediamanya asal dari Pulau Garam Madura Bangkalan.
Slaman yang biasa disapa Man itu memiliki sedikit sejarah dan kenangan dengan seorang Ustad Syaimin SPd,i pemilik Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum daerah Tangerang itu.
Dari kedua pria ini masa kecilnya termasuk satu leting sekolah madrasah dan berkehidupan dilingkungan pondok pesantren Tanjung Jati Kamal Madura, yang termasuk tempat kelahiran saudara Slaman.
Sedikit Kronologis cerita masa lalu antara kedua pria satu leting namun beda Nasib, yang satu seorang anggota Militer dan yang satunya pemangku Pendidikan agama alias seorang Ustad.
Pada zaman dulu masih kecil keduanya sama sekolah Madrah yang berada di Tanjungjati Kamal Madura, sekolahnya tiap sore ba’da ashar.
Kedua pria ini selain teman sekolah, teman bermain dan juga masih ada hubungan saudara dari Kelurganya.
Yang menjadi kenangan tak dapat terlupakan antara keduanya ini adalah saat main ke brantas mencari ikan dan kepiting.
Selain itu kenang saat di Pesarean Sayyit Umar Sa’id atau biasa di kenal dengan sebutan (Bujuk plongseng) kalau ada orang slametan keduanya slalu berebut selain nasi dan lauk pauk dan yang lebih extrim lagi kalau sudah berebut uang recehan 100 Rupiah, tak siapaun yang datang ke tempat bujuk plongseng tersebut akan terjadi berebut untuk mendapatkan uang recehan.
Ada cerita yang sangat lucu lagi saat keduanya menjaring ikan di Brantas, ketika jaring di tebar lalu ikanya di raba dengan tanganya, akan tetapi bukan ikan yang kena pegang malah pisang gorengnya manusia alias (kotoran orang) dengan serentak kaget keduanya tertawa kepingkel-pingkel dengan prasaan menjijikan.
Sertu Slaman dan Ustad Saimin jabatan kali ini yang telah di sandang kedua pria ini dan yang lebih menariknya lagi keduanya saat ini sama2 memiliki tempat tinggal di kota Jakarta, walupun beda Profesi akan tetapi keduanya saling komunikasi, saling silaturrahmi dan salaing menjaga keutuhan hubungan keluarga.
Walaupun antara keduan keluarganya terkadang ada perselisihan ujung-ujungnya keduanya mampu mempersatuakan dan memediasi untuk mencari jalan keluar untuk menuju kerukunan, sumber cerita di kutip dari obrolan dari Keduanya Sersan Slaman dan Ustad Saimin SPdi. 17 Oktober 2018.(Utsman)