Fendik (28) warga Bungkal, Sambikerep, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur belakang rumahnya. Korban yang ditemukan tewas ini masih menggunakan seragam Linmasnya, Kamis (31/8).
Kejadian ini berawal saat korban baru saja pulang dari kerjanya sebagai keamanan di Perumahan Citraland, bertemu dengan istrinya, Fitria, yang saat itu Fitria hendak berangkat bekerja. Istrinya berpesan agar korban menjaga anaknya.
Fendik kemudian menyuruh Firoh, adik iparnya, untuk menjaga anaknya. Firoh memang masih serumah dengan kakaknya. Setelah itu Fendik menuju ke dapur belakang rumah.
Tak lama setelah kakak iparnya pergi ke belakang, Firoh mendengar suara gaduh di tempat kakak iparnya berada.
Mendengar suara gaduh, Firoh meminta bantuan tetangganya Bandi, untuk melihat apa yang terjadi. Saat Firoh membuka pintu belakang rumah, ia melihat kakak iparnya sudah dalam kondisi tergantung. Melihat kakak iparnya tergantung, Firoh langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
“Korban meninggal dengan cara menggantungkan diri menggunakan tampar warna hijau yang ditalikan ke kayu atap di depan pintu dapur belakang dan menggunakan alas kursi kecil warna hijau,” ujar Kapolsek Lakarsanti Kompol Slamet Sugiarto, Kamis (30/8).
Kompol Slamet mengatakan, malam sebelum gantung diri, korban sempat cekcok dengan isrinya. Diduga karena cekcok itulah Fendik nekat mengakhiri hidupnya.
“Polisi langsung membawa mayat korban ke Rumah Sakit Dr. Soetomo untuk divisum,” pungkasnya.
“Sebagai barang bukti, kami mengamankan tali tampar warna hijau dan kursi besi warna hijau. Sebagai saksi, Firoh dan Bandi saat ini sudah berada di Mapolsek Lakarsantri untuk diminta keterangan,” pungkasnya.