BANYUWANGI, Investigasi.today–Banyuwangi Job Market Fair (JMF) 2017, telah dibuka Selasa (6/9), di GOR Tawangalung. Job Fair yang menawarkan 2.000 lowongan pekerjaan dari 60 perusahaan ini, diminati ribuan pelamar dari luar Banyuwangi seperti Surabaya, Yogyakarta dan Malang.
Para pelamar ini sengaja datang ke Banyuwangi untuk mengikuti JMF. Bahkan, mereka rela menginap di rumah saudara atau temannya hanya untuk mengikuti recruitment JMF.
Seperti Hendro Tri Cahyo Putro, alumni D3 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) , Andrana Rinjang Oktariawan dari Universitas Negeri Malang (UNM) dan Tati Dyah Pancawati, lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS).
Ketiga sarjana ini perguruan tinggi negeri ini, mengaku datang ke Banyuwangi untuk mendaftar JMF Banyuwangi.
“Saya sebenarnya sudah kerja di kantor konsultan di Surabaya, tapi melihat ada JMF Banyuwangi yang diikuti 60 perusahaan jadi tertarik. Saya melamar di Hotel Aston, mungkin ada posisi untuk saya,” kata sarjana Arsitektur ITS ini.
Hal yang sama juga diungkapkan Hendro, sarjana ekonomi akuntansi ini ingin melamar kerja di JMF Banyuwangi sesuai disiplin ilmunya.
“Ketika melihat di instagram ada lowongan kerja di Banyuwangi JMF 2017, saya langsung tertarik untuk ikut. Kebetulan ada beberapa perusahaan yang saya minati, seperti Telkom dan Hotel Aston,” kata pria asli Madiun ini.
Setelah dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko, JMF 2017 langsung diserbu ribuan pelamar.
Yusuf mengatakan bursa kerja ini rutin digelar Pemkab Banyuwangi untuk membantu calon tenaga kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan ini mempertemukan secara langsung antara perusahaan dengan calon tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Calon tenaga kerja bisa langsung memilih pekerjaan yang cocok dengan keahliannya. Begitu pun perusahaan, bisa langsung menggelar wawancara dengan pelamarnya. Jadi bisa lebih klop,” ujar Yusuf.
Yusuf mengatakan, untuk memperluas kesempatan kerja dan penyaluran tenaga kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, juga harus terus membangun sinergi dengan seluruh stakeholder termasuk pasar luar negeri.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disnakertrans Khoirulloh, menambahkan, JMF yang digelar sejak 2013 cukup efektif untuk menekan jumlah pengangguran. Tahun pertama (2013), mampu menyerap 1.000 tenaga kerja. Tahun 2014-2016, masing-masing menyerap sekitar 800 tenaga kerja.
“Semoga tahun ini bisa lebih banyak, sehingga secara bertahap, kesejahteraan di Banyuwangi juga meningkat,” harapnya.
JMF akan dibuka selama tiga hari, 6 – 8 September mulai pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Untuk bisa mengikuti JMF ini lanjut Khoirulloh, caranya cukup mudah.
Para calon pelamar cukup membawa surat lamaran dan persyaratan lain yang diperlukan. Misalnya, foto copy ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisasi, pas photo terbaru, dan KTP.
“Di Job Fair ini, pelamar bisa langsung bertemu dengan personlia perusahaan dan konsultasi. Sehingga mereka bisa memasukkan lamaran sesuai kompetensinya,” kata Khoirulloh.
Selanjutnya, imbuhnya, memasukkan lamaran kerja, mereka akan diseleksi secara adimintrasi disini. Selanjutnya kalau mereka diterima akan dilanjutkan interview dan tes akhir oleh masing-masing perusahaan,” ujarnya. (widodo)