Saturday, July 5, 2025
HomeBerita BaruJatimAir Mampet dan Keruh, PDAM Kirim Tangki Air Bersih ke Pelanggan

Air Mampet dan Keruh, PDAM Kirim Tangki Air Bersih ke Pelanggan

Gresik, Investigasi.today – Pelanggan PDAM Giri Tirta Ceria di sejumlah wilayah mengeluhkan mampetnya air dan juga kualitas air yang diterima sangat keruh, berwarna kecoklatan layaknya kopi susu.

Tidak hanya yang mengalir di bak mandi, kran air hingga wastafel tempat cuci tangan. Semuanya keruh tak dapat dimanfaatkan.
Keluhan tersebut menjadi perbincangan di media sosial. Mulai dari wilayah Kabomas, Graha Bunder Asri, Perum Dinari, PPS hingga Cerme.

Merespon hal tersebut, PDAM Giri Tirta Ceria Gresik terus mencari solusi untuk memperbaiki kualitas pelayanan air bersih kepada para pelanggannya. Salah satunya dengan memikirkan kompensasi yang diberikan pada pelanggan jika terjadi gagal produksi.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Direktur Utama PDAM Giri Tirta Ceria Gresik, Siti Aminatus Zariyah menyatakan bahwa keruhnya itu disebabkan karena air baku Kali Surabaya yang dikelola Jasa Tirta terdapat longsoran sawah di Jombang.

“Kekeruhan air mengakibatkan gagal produksi,” ungkapnya, Rabu (3/2).

Risa (sapaan akrabnya) menuturkan akibat sawah longsor itu Nephelometric Turbidity Unit (NTU) di Kali Surabaya mencapai angka 3.000. Sementara untuk produksi air PDAM normalnya 10 NTU. “Upaya kami saat ini ya mengurangi produksi,” lanjutnya.

Namun demikian, Risa juga memikirkan opsi kompensasi yang diusulkan dari berbagai kalangan termasuk diantaranya jurnalis yang bertugas di Kabupaten Gresik. Menurut Risa, opsi kompensasi sebenarnya sudah dia pikirkan sejak awal menjabat pada awal 2019 lalu namun dia masih mencari formula yang tepat untuk hal ini.

“Khawatirnya saat kami memberikan kompensasi berupa penggantian air yang terjadi malah salah. Ini tentu harus dibahas secara hati-hati,” jelasnya.

Seperti halnya yang dilakukan PDAM Giri Tirta Ceria di beberapa RT yang ada di Desa Semampir Kecamatan Cerme kemarin, menurutnya kompensasi berupa pengiriman dua tangki air pada pelanggan PDAM diberikan lantaran mereka sudah tidak mendapatkan distribusi air selama beberapa minggu.

“Kami masih mencari formulasi dalam menentukan skala prioritas siapa yang berhak menerima kompensasi. Misalnya airnya sudah tidak mengalir berapa lama dan faktor penyebabnya apa. Nantinya dari parameter itu kami bisa mengambil kebijakan terukur,” tandasnya.

Sementara itu, mengenai kondisi distribusi air di Desa Semampir Kecamatan Cerme pihaknya baru mendapatkan laporan bahwa telah ditemukan adanya tiga kebocoran pipa sekunder 200 milimeter pada pipa yang tertanam di depan makam Cerme lor dan depan bendungan Cerme Kidul. Kondisi itu kebocoran juga terjadi pada pipa yang tertanam di depan exit tol Banjarsari. “Kami mulai melakukan pengukuran pipa dari mulai Kecamatan Cerme hingga banjarsari untuk mencari kebocoran lagi apabila masih ada. Upaya ini tentu bisa kami lakukan jika tidak ada genangan air banjir,” pungkasnya. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular