Friday, July 4, 2025
HomeBerita BaruJatimAmin Wachid ; Tujuan Program Seragam Gratis Kota Mojokerto Tidak Tercapai

Amin Wachid ; Tujuan Program Seragam Gratis Kota Mojokerto Tidak Tercapai


Teks foto ; Amin Wachid

MOJOKERTO, Investigasi.Today – Program seragam gratis kota Mojokerto lagi-lagi molor, Meski sudah sepekan masuki tahun ajaran baru, ribuan siswa baru tingkat SD dan SMP sederajat di Kota Mojokerto belum mendapatkan seragam gratis. Wali murid terpaksa membeli seragam baru dengan biaya sendiri, karena diperkirakan proses pengadaan kain seragam akan tuntas sekitar September 2018.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid menyampaikan “lelang pengadaan kain seragam gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP sederajat baru tuntas. Hari ini pemenang lelang CV Ada Nada dijadwalkan menandatangani kontrak kerja dengan Pemkot Mojokerto,” ujarnya.

“Perusahaan asal Sidoarjo ini menang dengan harga penawaran Rp 1,78 miliar. Nilai tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan anggaran yang disiapkan Pemkot Mojokerto Rp 2,3 miliar,” ungkapnya.

Amin juga menambahkan “dalam kontrak kerja yang ditandatangani tersebut, pihak rekanan diberi waktu 45 hari kalender untuk menuntaskan pengadaan kain seragam. Kain gratis itu akan dibagikan ke 5.964 siswa. Terdiri dari 2.776 siswa tingkat SD/MI sederajat dan 3.188 siswa SMP/MTs sederajat”, paparnya.

Total pengadaan kain seragam mencapai 19.599 stel untuk SD/MI dan SMP sederajat. Sementara kebutuhan seragam bagi siswa baru mencapai 17.892 stel. Sehingga ada sisa untuk cadangan tahun depan.

Setiap siswa nantinya akan mendapatkan 1 stel seragam nasional, 1 stel seragam Pramuka dan 1 stel seragam khas oranye-hitam.


Teks foto ; Kadindik Kota Mojokerto, Amin Wachid saat menunjukkan kain seragam gratis

“Pertengahan September kami harapkan semuanya sudah tuntas. Namun, pembagian ke sekolah mulai kami lakukan secara bertahap pertengahan Agustus. Jadi kami bagikan sebagian yang selesai pengadaan,” tandasnya.

“Untuk memastikan kain sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Sebelum dibagikan, kain seragam akan lebih dulu diuji laboratorium. Jika tak sesuai spesifikasi, rekanan kami minta membuat lagi yang sesuai,” tegas Amin.

Amin mengakui, Idealnya kain seragam gratis sudah dibagikan ke siswa baru sepekan sebelum masuk tahun ajaran baru 16 Juli 2018. Akibat keterlambatan ini, tujuan program seragam gratis untuk meringankan beban para orang tua siswa tidak tercapai.

Untuk meminimalkan dampak keterlambatan ini, pihaknya memanfaatkan sisa pengadaan tahun 2017. Sebanyak 535 stel kain seragam telah dibagikan ke 17 SD negeri dan swasta di Kecamatan Prajurit Kulon. Sementara 440 stel kain seragam untuk SMP sederajat dibagikan ke 3 sekolah.

“Kami sasar sekolah yang paling membutuhkan, yang banyak siswa dari keluarga kurang mampu,” pungkasnya. (Andy/Yanto)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular