
Kota Malang, investigasi.today – Untuk mengurangi risiko banjir saat hujan deras turun, Pemerintah Kota Malang membangun danau buatan (bozem) di wilayah RW IX Kelurahan Blimbing.
Pembangunan bozem di RW IX Kelurahan Blimbing juga menjadi solusi mengatasi genangan dan banjir di kawasan Borobudur dan persimpangan Blimbing ketika hujan deras.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi mengaku komunikasi antara pihaknya dengan kelurahan dan masyarakat setempat telah dilakukan.
Sehingga pihaknya berharap, proses konstruksi (danau buatan) sebagai bagian pengurangan resiko bencana hidrometeorologi itu bisa segera dimulai dan berjalan lancar.
“Kami sudah komunikasikan dengan masyarakat. Desain pengembangan bozem ini juga mengakomodir sejumlah aspirasi. Jadi nantinya tidak hanya untuk menampung air saja, tapi juga bisa untuk refreshing warga dan pemberdayaan ekonomi. Tumpang sari lah istilahnya,” kata Diah usai mendatangi lokasi pembangunan bozem, Kamis (14/4).
Diah menambahkan, kolam eksisting rencana disulap jadi bozem akan ditambah kedalamannya. Sehingga kapasitas daya tampung bisa dua kali lipat.
Bozem Blimbing rencananya memiliki lebar kurang lebih 30.5 meter dengan panjang 39 meter dan kedalaman kolam sekitar 3 meter.
Diah mengungkapkan, upaya membangun bozem Blimbing dan di sejumlah lokasi lainnya, menjadi bagian dari peningkatan cadangan air tanah.
Hal ini belajar dari pola yang pernah dilakukan pada zaman tata ruang Kota Malang era kolonial dahulu. “Adanya bozem sekaligus meningkatkan cadangan air tanah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW IX Kelurahan Blimbing Budi, menyampaikan aspirasinya dengan rencana pembangunan bozem di wilayah mereka.
“Ini juga sesuai dengan keinginan masyarakat disini,” ujarnya terpisah.
Selain fungsi utama sebagai tampungan air. Keberadaan bozem Blimbing juga akan dilengkapi fasilitas jogging track serta taman. Keberadaan kolam juga dapat difungsikan sebagai sarana budidaya ikan oleh warga. (Bangir)