Bangkalan, investigasi.today – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur mulai mengoperasikan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) guna mengatasi masalah penumpukan sampah di dalam kota yang terjadi akhir-akhir ini.
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis, mengatakan, TPST tidak hanya sekadar tempat penimbunan sampah, akan tetapi juga sebagai tempat memproduksi bahan bakar alternatif.
“Jadi di TPST ini bisa memproses sampah dan hasilnya berupa refuse-derived fuel (RDF), yakni bahan bakar alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh pabrik-pabrik sebagai bahan bakar pengganti batu bara yang saat ini biasa digunakan,” katanya.
Ia menjelaskan, peluncuran TPST yang terletak di Kelurahan Mlajah, Kecamatan Kota Bangkalan itu secara simbolis telah dilakukan pada 25 September 2024.
Ia menjelaskan, proyek pembangunan TPST tersebut melalui proses panjang dan penuh tantangan. Ia mengakui bahwa pelaksanaan pembangunan TPST ini sempat mengalami pasang surut, bahkan sempat ada protes dari warga.
Namun berkat keuletan staf Pemkab Bangkalan dalam memberikan penjelasan dan pemahaman, masyarakat akhirnya menerima pembangunan TPST tersebut.
“Peran media dalam menyampaikan pemberitaan yang mendidik terkait pembangunan TPST ini memiliki peran penting dalam menyukseskan pembangunan ini,” katanya.
Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dalam hal pengelolaan bisnis TPST itu, Pj Bupati Arief M Edie mengaku, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan bekerja sama dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, PLN, dan Semen Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan ini yang nantinya siap mendukung penggunaan RDF sebagai pengganti batu bara,” ujar bupati.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bangkalan ini lebih lanjut berharap TPST Bangkalan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin mengembangkan energi terbarukan melalui pengelolaan sampah.
“Kami juga berharap proyek ini dapat meningkatkan ekonomi lokal, dengan banyaknya kunjungan daerah lain untuk studi banding ke Bangkalan, yang pada akhirnya turut menggerakkan sektor perhotelan dan rumah makan di kabupaten ini,” katanya.
Arief juga mengajak calon kepala daerah di kabupaten paling barat di Pulau Madura untuk melanjutkan program baik tersebut demi kemajuan Kabupaten Bangkalan. (Fathor)