![](http://investigasi.today/wp-content/uploads/2022/06/LogoLicious_20220614_074207.jpg)
Surabaya, investigasi.today – Merokok tidak baik untuk kesehatan. Namun masih banyak jutaan orang merokok akibat kecanduan dan susah meninggalkan rokok.
Dokter Spesialis Paru dari Siloam Siloam Hospitals Dhirga Surya, dr Rudy Irawan Sp. P(K) melalui Instagramnya, menjelaskan dalam asap rokok, zat yang paling membahayakan bagi perokok adalah TAR yang dihasilkan dari proses pembakaran zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar.
Menurutnya terdapat lebih dari 7.000 macam senyawa kimia dalam TAR, sebagian di antaranya berbahaya terhadap kesehatan. Dan setidaknya ada 250 zat di dalam batang rokok yang berbahaya, dan 69 jenis di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (Seatca) berjudul The Tobacco Control Atlas tahun 2019, jumlah perokok di Indonesia sebanyak 65,19 juta orang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara.
Selain itu, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah perokok di atas 15 tahun sebanyak 33,8 persen dari jumlah tersebut 62,9 persen merupakan perokok laki-laki dan 4,8 persen perokok perempuan.
“Dari data tersebut, dampak yang dialami perokok aktif sama bahayanya dengan dampak yang dialami perokok pasif. Ditemukan bahwa risiko terpapar penyakit atau gangguan kesehatan bagi perokok aktif maupun pasif adalah sama, satu banding satu”, ungkap Dokter Rudy.
“Gangguan kesehatan yang sangat mungkin timbul bagi perokok aktif dan pasif adalah gangguan pernapasan, kanker paru, penyakit jantung kronis, stroke karena penyempitan pembuluh darah otak dan lain sebagainya,” terang Dokter Rudy.
Ia mengingatkan, bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok wajib menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dengan memulainya dari niat dan berkonsultasi kepada dokter.
“Selain hal itu adalah menghindari stres, berolahraga rutin dan pola makan serta pola istirahat yang baik bagi tubuh sekaligus berdoa kepada Yang Maha Kuasa”, pungkasnya. (Slv)