Teks foto : para juara kontes festival pasar bandeng foto bersama jajaran Forkopimda
GRESIK, investigasi.today – Ribuan masyarakat dari penjuru daerah berbondong-bondong ke Gresik untuk menikmati malam puncak festival Pasar Bandeng yang merupakan tradisi tahunan di Kabupaten Gresik.
Dikatakan Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto, festival pasar bandeng ini adalah tradisi turun menurun yang harus dilestarikan dan di pertahankan sebagai kearifan budaya lokal.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Gresik senantiasa berupaya mempertahankan warisan leluhur dengan mengadakan festival pasar bandeng menjelang berakhirnya bulan ramadhan,” ujar Bupati Sambari, Rabu (13/06/2018).
Masih menurut Bupati, pada pelaksanaan kontes bandeng tahun ini agak berbeda dengan tahun lalu.
Dirinya menjelaskan, jika tahun lalu para peserta kontes bandeng masih ada yang mengandalkan bandeng dari luar daerah Gresik, namun tahun ini ikan bandeng harus asli hasil dari budiday para petambak di Kabupaten Gresik.
“Semua bandeng yang diikutkan kontes harus benar-benar asli hasil budidaya petani tambak Gresik dan dibudidayakan di Gresik,” tegasnya.
Teks foto : Sambari-Qosim mengangkat bandeng pemenang kontes
Seperti diketahui bahwa pada kontes bandeng kali ini, Bupati Sambari didampingi Wakil Bupati Moh. Qosim memberikan penghargaan kepada H. Andilah warga Desa Sembayat Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik sebagai pemenang pertama kontes bandeng dengan berat bandeng mencapai 8,0 kilogram.
Sedangkan pemenang kedua, diraih oleh Hj. Fauziah warga Desa Mentani Desa Watuagung Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik dengan berat bandeng 5,7 kilogram.
Tak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada petambak atas upaya budidaya bandeng kawak dalam rangka mendukung kontes bandeng tradisional tahun diberikan. Masing-masing penghargaan diberikan kepada Muhammad Irfan warga Mengare dan Yoyok Sugiono warga Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar, Gresik.
H. Andilah menuturkan bahwa bandeng yang ia miliki dibudidayakan secara tradisional. Perawatannya juga teratur, sehingga mencapai bobot 8,0 kilogram.
“Alhamdulillah bandeng saya menjadi pilihan juri yang terbaik. Awalnya saya tidak menyangka, namun setelah diumumkan, saya baru tersadar bahwa telah terpilih sebagai juara pertama. Mudah-mudahan tahun depan bisa ikut berpartisipasi lagi,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Bupati Dr. H. Moh. Qosim menuturkan bahwa disamping upaya melestarikan tradisi leluhur, festival pasar bandeng ini adalah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat Gresik.
“Dengan adanya festival ini, tentunya terjadi transaksi jual beli didalamnya. Hal ini tentu berdampak positif bagi masyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Wabup Qosim. (Salvado)