
GRESIK, Investigasi.Today – Banjir akibat luapan Kali Lamong terus meluas dan merendam belasan desa di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tidak hanya banyak akses jalan terputus, banjir juga membuat fasilitas umum terendam. Seperti beberapa sekolah dan juga kantor kecamatan.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, empat kecamatan yang terendam tersebut adalah Balongpanggang, Cerme, Benjeng dan Menganti.
Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito mengungkapkan, banjir di empat kecamatan itu akibat dari luapan Kali Lamong. Banjir ini, semakin meluas karena arus air semakin deras.
“Kita sudah dirikan Pos Lapangan di Balai Desa Munggugianti dan Balai Desa Morowudi,” ujarnya, Kamis (2/5).
Di Kecamatan Balongpanggang sebanyak 7 desa terendam banjir. Yakni, Desa Ngampel, Desa Dapet, Desa Wotansari, Desa Banjaragung, Desa Karang Semanding, Desa Sekarputih, dan Desa Pucung dengan ketinggian air berkisar 20-160 cm.
Kemudian di Kecamatan Benjeng, ada 16 desa terdampak banjir diantaranya Desa Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Lundo, Munggugianti, Bulurejo, Balongtanjung, Blarongmojo, Gluranploso, Bengkelolor, Dermo, Kedungsekar, Klampok, Karangankidol, Sinurboyo dan Banter.
Di dua kecamatan lainnya yang juga terendam banjir yakni dua desa di Kecamatan Menganti ikut terendam banjir yakni Desa Boboh dan Desa Mojotengah.
Sementara itu Kecamatan Cerme total ada tiga desa yang terendam, yakni Desa Iker-Iker Geger, Desa Dungus dan Desa Morowudi.
Terpisah, Camat Benjeng Arip Wicaksono mengatakan, hingga siang ini banjir terus meluas. Bahkan, di Benjeng ada 16 desa yang terdampak.
“Ini yang terdampak bertambah lagi jadi 16 desa, ini imbas luapan Kali Lamong, debit air banyak,” katanya.
Arip menjelaskan, saat ini warga terisolir. Aktivitas warga terhenti. Mereka membutuhkan bantuan seperti makanan dan juga obat-obatan.
“Masih belum ada bantuan. Saya berharap agar debit air terus menurun. Kalau siang ini ya mulai surut,” tandasnya. (Salvado)