Tuesday, July 8, 2025
HomeBerita BaruJatimBEM Surabaya Gelar Demo Tanggal 14 April

BEM Surabaya Gelar Demo Tanggal 14 April

Surabaya, Investigasi.today – Usai melaksanakan konsolidasi, mahasiswa sejumlah universitas di Kota Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Aliansi BEM Surabaya bakal menggelar aksi demonstrasi, Kamis (14/04/2022) mendatang dengan beberapa tuntutan.

Salah satunya adalah menuntut pemerintah mengevaluasi kenaikan harga BBM Pertamax, disusul kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Solar.

Korlap Aksi Aliansi BEM Surabaya, S Andre Prasetyo Utomo mengatakan, dalam aliansi ini, tergabung hampir seluruh BEM universitas yang ada di Surabaya. Ia pun menambahkan, mayoritas peserta sepakat akan berdemo pada 14 April mendatang dengan tujuan aksi DPRD Jawa Timur.

“Kawan-kawan Aliansi dan mahasiswa se-Surabaya bersepakat untuk turun lapangan pada tanggal 14 April 2022 dengan tujuan Aksi DPRD Jatim,” kata Tomo, Senin (11/04/2022).

Tomo menambahkan, mahasiswa di Surabaya akan menuntut beberapa poin yang menjadi permasalahan masyarakat. Pertama, mereka mendesak DPR RI dan pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).

Lalu mereka juga mendesak agar pemerintah mewujudkan reforma agraria dengan sebenar-benarnya, untuk keadilan sosial bagi masyarakat. Selain itu, isu kelangkaan pertalite dan solar serta naiknya pertamax akan menjadi fokus mereka.

“Ada kelangkaan Pertalite yang notabenenya sekarang bahan bakar pokok utama, karena murah tapi langka, terus Solar juga seperti itu,” kata dia.

Toni yang merupakan Mahasiswa UPN Veteran Jatim ini mengatakan, pihaknya juga memprotes ketidakmampuan pemerintah mengontrol harga sejumlah bahan pokok. Salah satunya ialah minyak goreng. Selanjutnya mereka juga menolak kenaikan PPN 11 persen yang memberatkan ekonomi rakyat.

“Kami meminta pemerintah untuk mengambil peran menstabilkan harga minyak goreng, dan meminta pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng,” ucapnya.

Sementara itu, penolakan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu, kata Tomo, sudah bukan lagi menjadi tuntutan utama mahasiswa. Sebab Presiden Joko Widodo, menurut mereka, sudah dengan tegas menolak rencana itu.

Bagi Mahasiswa Surabaya, saat ini, kondisi perekonomian masyarakat jauh lebih memiliki urgensi untuk disuarakan pada aksi besok.

“Karena kondisinya sudah jelas dan sudah ada statement dari Pak Jokowi terkait dengan penundaan pemilu tidak akan terjadi, dan soal penundaan beliau juga menolak,” ucapnya. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular