
TRENGGALEK, Investigasi.today -Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo melakukan Kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meresmikan Bendungan Tugu, Selasa (30/11/2021).
Bendungan Tugu tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), diproyeksikan akan mampu mereduksi potensi banjir di Trenggalek.
Selain itu, keberadaan Bendungan sangat berpotensi menambah area lahan sawah, dengan sistem irigasi air dari waduk tersebut.
“Jadi begini, Bendungan Tugu yang diresmikan Presiden Jokowi itu akan menjadi point of view yang cukup menarik,” kata Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, Selasa (30/11/2021).
“Sangat strategis melintang atau berada di kawasan jalan nasional antara Kabupaten Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo. Apalagi pemerintah juga membangunkan rest area, yang mendukung infrastruktur di kawasan Bendungan tersebut,” imbuhnya.
Bendungan Tugu yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Bupati Arifin menambahkan, dapat menambah potensi sektor pariwisata yang ada di Trenggalek.
Dengan demikian, sektor pariwisata akan digalakkan di sana. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pasti akan memperoleh berkah di sana. Hal ini sebagai momentum kebangkitan perekonomian kita.
“Iya benar, yang pasti akan berkoordinasin dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena, yang mengelola aset di anjungan cerdas ini, adalah pemerintah provinsi,” tambahnya.
“Selanjutnya akan bersinergi dengan pemerintah provinsi nantinya, agar kedepan bisa memanfaatkan dengan baik. Dan, harapan masyarakat Trenggalek menjadi prioritas, untuk bisa terlibat dalam proses ekonomi di kawasan Bendungan tersebut,” sambungnya.
Bupati Arifin menjelaskan, potensi wisata dan reduksi banjir khususnya pada daerah aliran sungai Ngasinan menuju ke Niama, merupakan sebuah tantangan krisis air, pada saat masa kekeringan di kawasan irigasi Tugu, Karangan, Kota, Pogalan sampai Durenan.
Kita harapkan bisa terjawab rata-rata di kawasan datar tersebut, karena kita belum bisa panen padi hingga dua kali. Alasannya sering kekurangan air.
“Dengan adanya Bendungan ini, dimungkinkan ada tambahan 1200 hektar sawah yang tercetak dan irigasinya akan dibangun pihak Kementerian untuk saluran primernya,” terangnya.
“Sedangkan saluran sekunder dan tersier sesuai dengan kewenangan harapannya bisa meningkatkan produktifitas petani dan mengurangi biaya produksi petani,” jelas Arifin.
“Pada intinya, kita harapkan dapat mengurangi biaya produksi petani karena tidak perlu tambahan biaya bahan bakar saat musim kering, karena pasokan air tercukupi dengan adanya bendungan tersebut,” imbuhnya.
Arifin memaparkan, sangat bersyukur dengan selesainya dua bangunan bendungan baru di Tanah Air. Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
“Keberadaan 2 bendungan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena adanya kecukupan air karena aliran irigasi yang dihasilkan oleh 2 bendungan ini,” pungkasnya.(DN)