Sidoarjo, investigasi.today – Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim menggelar pelatihan membuat olahan ayam, dalam rangka meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan khususnya di bidang ekonomi. Selain itu, pelatihan kali ini merupakan bentuk kegiatan untuk menciptakan para wirausaha baru.
Perempuan memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, baik sebagai pekerja maupun pengusaha pada industri makro dan kecil. Karenanya melalui pelatihan ini kita mari beri kesempatan pada perempuan agar mampu menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri, terang Ketua Umum BKOW Prov. Jatim Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat membuka pendalaman pelatihan singkat (short course) Kuliner Ayam, di ruang rapat Arya Wiraatmaja Kantor Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jatim, Jl. Raya Juanda No. 22, Sidoarjo, beberapa waktu lalu.
Fatma sapaan akrab Ketua Umum BKOW Provinsi Jatim menjelaskan, berdasarkan data yang ada prosentase perempuan sebagai pengusaha sebesar 41,44% sedangkan laki-laki sebesar 58,66%. Data ini menunjukkan bahwa jika perempuan diberi peluang, maka mereka akan bisa wirausaha yang berani bertarung serta berdaya saing. Sebagai seorang pengusaha kita dituntut untuk tidak mudah putus asa dan tidak lelah berupaya mencari perubahan serta terus mencari peluang, ungkapnya.
Ditambahkan, dalam dunia usaha akan ada banya tantangan dan persaingan keras. Berbagai tentangan yang dihadapi seorang wirausaha akan menjadikan pikiran mereka terlatih, untuk itu dibutuhkan mental baja, ketangguhan, serta kecerdasan dalam berpikir. Namun demikian, menjadi seorang pengusaha tidak harus berlatar belakang wirausaha. Dicontohkan Bill Gates adalah anak seorang pengacara namun bisa berhasil mendirikan perusahaan komputer ternama yakni microsoft.
Lebih lanjut disampaikan, dalam memulai suatu usaha harus diawali dengan ide usaha yang menggambarkan setidaknya empat hal. Empat hal tersebut yaitu produk/jasa yang akan dijual, kepada siapa akan dijual, bagaimana penjualan produknya, dan kebutuhan pelanggan mana yang bisa dipenuhi dari usahanya. Untuk selalu diingat bahwa seorang wirausaha harus menentukan sumberdaya apa yang menjadi faktor penentu paling utama untuk meraih kesuksesan pasar, tegas Fatma.
Terkait kebutuhan kuliner, Fatma optimis bahwa kuliner merupakan kebutuhan utama semua kalangan. Apalagi, tidak semua orang memiliki waktu dan kemampuan untuk membuatnya. Oleh sebab itu, permintaan akan kuliner merupkan kebutuhan primer dari segala lapisan masyarakat. Karenanya, melalui program pelatihan ini diharapkan bisa diimplementasikan dengan baik oleh semua peserta.
Fatma berharap, pelatihan ini bisa menumbuhkan inspirasi dalam menciptakan beragam kreatifitas kuliner ayam, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan peluang baru. Dengan demikian akan bisa mewujudkan kemandirian usaha, memperluas kesempatan kerja dan usaha, penciptaan lapangan kerja, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat.Ilmu yang bermanfaat ini jangan lupa digulirkan kepada keluaga, sahabat, tetangga dan teman organisasi. Semoga pelatihan ini dapat dijadikan untuk peningkatan mutu produk kuliner yang dihasilkan, pungkasnya.
Kegiatan pelatihan Kuliner Ayam ini merupakan lanjutan dari pelatihan Kuliner Ayam yang telah dilaksanakan pada 22 Agustus 2017 lalu. Untuk pelatihan awal diikuti oleh 50 peserta, dan pelatihan kali ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari beberapa pengurus, anggota pleno perwakilan dari 46 anggota organisasi BKOW serta anggota Koperasi Citra Padma Wanita Provinsi Jawa Timur (Yit)