
Gresik, investigasi.today – Seperti diketahui, Kabupaten Gresik selalu dilanda banjir saat musim hujan. Untuk mengantisipasi bencana alam tahunan tersebut, diawal musim penghujan ini Polres Gresik mendirikan posko bencana di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.
Posko bencana tersebut didirikan di wilayah yang rawan banjir, tepatnya di tengah wilayah Cerme dan Benjeng. Berbagai pihak turut terlibat dalam pendirian posko tanggap bencana, yakni tim gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinkes, Dishub, BPBD dan tim DVI.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo mengatakan “masyarakat di sekitar sini tiap tahunnya menjadi korban banjir dan kedatangan kita kesini adalah untuk mendirikan posko tanggap bencana banjir,” ungkapnya didampingi Dandim 0817 Letkol Inf Budi Handoko, Minggu (15/12).
Kisworo menambahkan “memang kita tidak tahu kapan banjir datang, namun jika bencana itu datang maka masyarakat bisa menyelamatkan keluarganya dan barang berharganya di posko ini,” tandasnya.

Mantan Kapolres Jember ini juga menuturkan bahwa di posko tersebut sudah tersedia pakaian, mie instan, selimut, tempat tidur darurat dan obat-obatan untuk keperluan korban banjir. BPBD dan Satpolair juga menyediakan perahu karet dan peralatan selam.
“Bersama stakeholder lainnya, kita ingin menjamin keamanan dan keselamatan warga. Posko ini sifatnya antisipatif, jika bencana banjir benar-benar terjadi. Ada tempat aman yang dituju, jadi masyarakat tidak kebingungan lagi mencari perlindungan kemana,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini tim gabungan juga membagikan peluit tanda bencana kepada 10 warga secara simbolis. “Peluit itu bisa digunakan apabila warga membutuhkan pertolongan, sehingga petugas tidak kesulitan mencari. Setiap harinya, akan ada 15 hingga 20 personil yang disiagakan di posko ini,” pungkasnya. (Slv)