SURABAYA, investigasi.today -Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Widodo Eko Prihastopo, M.M. didampingi pejabat utama Polda Jatim diantarannya Irwasda Kombes Pol Drs. Sutarjo, Karoops kombes Drs.Hery Sitompul, Kabidkeu Kombes Pol Drs.Sapto Probowo,
Karosarpras Kombes Pol Drs. Teguh, Dir Polairud Kombes Pol Drs Agusli Rasyid, Dir Binmas Kombes pol Drs.Gamar Basri,
Dir Tahti Kombes Pol Yupito, Karorena kombes pol Drs. Achmad Yani, Ka SPKT AKBP Cecep, S.I.K dan AKBP Didik Subiyantoro dari Labfor melaksanakan tinjauan ke beberapa Gereja, Minggu (20/5) lalu.
Sebelumnya rombongan menuju gedung Grahadi untuk melakukan koordinasi, Waka Polda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo bersama Kapolda Irjen Pol Drs Machfud Arifin, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Gubernur Jatim H.Ir Sukarwo dan pejabat Utama melakukan Greeting Asian games di depan gedung Grahadi.
Selanjutnya Waka Polda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan rombongan menuju Gereja Pantekosta Pusat Surabaya yang terletak di jl. Arjuno 90 atau jl. Bromo I / 11 Surabaya.
Waka Polda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo menyatakan ikut bela sungkawa atas meninggalnya tujuh orang jemaat gereja korban insiden bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku yang di duga teroris.
Waka Polda Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo juga menyatakan “kami mengutuk dan tidak membenarkan tindakan yang tidak prikemanusiaan seperti yang dilakukan oleh pelaku teroris, kalaupun ada dan berkedok agama merupakan tindakan yang bertentangan dengan agama dan merupakan kriminal”,katanya
“Teroris bertindak menimbulkan rasa takut kepada masyarakat, apa bila kita merasa ketakutan maka teroris merasa senang karena aksinya berhasil. Mari kita bangkitkan kembali kegiatan dan semangat kita jangan ada yang merasa takut lagi,” ungkapnya.
“Forkopimda dan Kepolisian kedepan sudah melakukan langkah langkah preventif. Marilah kita bangun kewaspadaan mulai dari diri sendiri dan lingkungan,” tandasnya.
“Kepolisian punya data dan biarkan kami melakukan langkah langkah penindakan, diharapkan kepada masyarakat dan pihak Gereja untuk memperbanyak CCTV, pintu dibenahi untuk mencegah kejadian yan serupa.Jangan mudah percaya pada akun media sosial yang hanya melakukan hasutan, yang akan mengotori jiwa kita,” ungkap Wakapolda.
“Kami merasa sedih, Ini dulu juga pernah terjadi di luar negeri dan kini terjadi di negara kita. Biar negara atau pemerintah yang memikirkan dan mengambil langkah langkah pencegahan dan atau penindakan terhadap aksi terorisme ini,” pungkas Waka Polda Jatim Brijen Pol Widodo Eko Prihastopo.
Kemudian rombongan Waka Polda Jatim melakukan peninjauan di gereja GKA” Elyon” jl. Pregolan bunder 46-48 Surabaya. Waka Polda Jatim dan seluruh forkopimda melakukan kegiatan yang sama yaitu melihat kondisi dan jalannya kebaktian ibadah di gereja gereja, tentunya tidak semua gereja.
Beberapa hari yang lalu telah terjadi kejahatan tidak prikemanusiaan yang dilakukan teroris yang berkedok agama, tapi ajaran agama islam bukan seperti itu. Semua agama tidak membenarkan tindakan terduga teroris tersebut.
Marilah kita melakukan pengamanan terhadap daerah masing masing. Satuan densus sampai saat ini masih bergerak untuk menindak lanjuti kasus ini. Kami menghimbau pihak gereja juga melakukan langkah preventif yang spesifik mungkin, seperti menambah CCTV dan tenaga pengamanan, bukan kami tidak mampu melaksanakan pengamanan tetapi karena keterbatasan personel Kepolisian.
JBukan rasa takut yang kita bahas sekarang ,karena bisa menimbulkan rasa senang dan keberhasilan teroris, kita harus meningkatkan kewaspadaan dimanapun kita berada.
Kemudian Waka Polda dan rombongan melanjutkan kegiatan yang sama dan di Gereja GKI jl. Pregolan Bunder 34 Surabaya. (Prl)
