Gresik, investigasi.today – Inovasi Koperasi Konsumen Karyawan dan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) mendapatkan apresiasi di level internasional dengan meraih predikat Excellent yang merupakan level tertinggi dalam konvensi inovasi International Quality and Productivity Convention (IQPC) di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu. Selain itu juga dinobatkan sebagai Best Presentation.
Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar, sepulang di Tanah Air Sabtu (9/9) menyampaikan bahwa inovasi K3PG yang berhasil mendapatkan penghargaan ini adalah bio u-ditch atau beton bentuk U dengan kerangka berbahan bambu Ori yang banyak ditemukan di Indonesia. U-ditch ini digunakan untuk pembangunan saluran air di Perumahan Citra Sari Regency yang merupakan salah satu unit usaha milik K3PG.
“Inovasi ini merupakan wujud komitmen K3PG dalam pengelolaan lingkungan. Kami menyadari jika produk hijau dengan bahan ramah lingkungan sekarang telah menjadi instrumen penting bagi pelaku usaha, seperti K3PG untuk meningkatkan daya saing usaha,” ujar Awang.
Dari inovasi ini, terdapat beberapa nilai tambah yang didapatkan K3PG. Inovasi ini mampu memberikan penghematan biaya pekerjaan saluran air sebesar 1.118.936.229 atau sebesar 68,1 persen. “Adapun dampak positif bagi pelanggan, harga yang diperoleh untuk unit di Perumahan Citra Sari Regency semakin kompetitif, dan kualitas yang terjamin,” tandasnya.
Penelitian inovasi ini dilakukan selama delapan bulan. Sebelum menentukan solusi terbaik, K3PG telah menguji sebelas alternatif solusi dengan menggunakan beberapa alternatif material berupa batu kapur, bata putih, bata merah, rangka besi, rangka bambu petung dan bambu ori dengan beberapa alternatif ukuran dan alternatif semen.
Akhirnya didapatkan u-ditch dengan kerangka bambu Ori yang terbaik. Berdasarkan hasil pengujian, produk ini memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 330 kg/cm2 atau setara dengan standar beton K-300.
“Inovasi ini merupakan satu-satunya teknologi hijau pertama yang diterapkan pada proyek perumahan baik di lingkup nasional maupun internasional. Melalui inovasi ini, perusahaan dapat tetap melaksanakan komitmen untuk menyediakan hunian tengah kota berkualitas, ramah lingkungan dan sesuai standar,” terangnya.
Lebih lanjut Awang menjelaskan bahwa, inovasi ini juga memberikan dampak positif bagi stakeholder. Inovasi ini mampu menciptakan prospek bisnis untuk pemilik lahan bambu Ori dengan kepastian penjualan.
Di sisi lain, ketersediaan bambu aman, karena banyak tersebar hampir di semua negara dengan iklim dingin pegunungam sampai negara-negara tropis. Bambu memiliki rhizome dependent system yang bisa membuat bambu tumbuh 60 cm per harinya tergantung dengan kondisi tanah dan iklim. Di Indonesia, produktivitas bambu mencapai 50 ton per hektare per tahun.
Sementara IQPC merupakan ajang konvensi inovasi internasional yang diikuti peserta dari negara-negara Asia. Tahun ini dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 4-7 September 2023.
“Alhamdulillah gugus inovasi kami berhasil menjadi yang terbaik setelah berkompetisi melawan 93 Gugus Inovasi yang berasal dari 56 perusahaan di tujuh negara negara. Prestasi ini akan menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus menciptakan inovasi dalam rangka mendorong kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat Gresik,” tutup Awang. (Adr)