
Gresik, Investigasi.today – Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan kepada masyarakat, Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa (pemdes) se-Kabupaten Gresik di Hotel Aston Inn GKB, 13-30 Juni 2021.
Kegiatan yang dibuka Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir, Ketua AKD Gresik Nurul Yatim, Wakapolres Kompol Eko Iskandar, Danramil Kebomas, serta 18 camat se-Kabupaten Gresik.
Dalam sambutannya, Bupati Gus Yani mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa (pemdes) se-Kabupaten Gresik yang diadakan AKD tersebut.
“Setelah adanya pelatihan ini, semoga terjadi harmonisasi. Semua bisa saling melengkapi dengan mewujudkan teamwork yang baik untuk memajukan desa. Tidak ada lagi kegaduhan,” ungkapnya, Senin (14/6).
“Saya minta semua unsur desa mulai kepala desa dan perangkat aparaturnya, BPD, dan komponen lain guyub bersatu untuk membangun desa, dan menyejahterakan masyarakat,” tandasnya.
Gus Yani juga berpesan jika ada pelantikan BPD baru atau sebaliknya, harus saling mengenalkan diri dan saling mendukung. “Semua butuh pengenalan,” jelasnya.
Bupati Gus Yani menegaskan, salah satu yang menjadi konsentrasi negara saat ini meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan aparatur yang juga menjadi prioritas. “Semua demi memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tegasnya.
“Oleh karena itu, SDM pemerintahan perlu ditata dengan baik. Butuh percepatan pelayanan, makanya birokrasi harus dirampingkan. Butuh lompatan di era yang penuh tantangan ini. Terlebih, dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum usai,” tuturnya.
Momentum peningkatan SDM kepala desa dan aparaturnya ini harus dimanfaatkan dengan baik. “Tolong dimanfaatkan dengan baik. Jangan hanya sekadar menggugurkan kewajiban penggunaan anggaran di desa. Harus ada hasil yang dicapai dalam peningkatan SDM, untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya.
“Saya dan dan Bu Aminatun Habibah selaku bupati dan wakil bupati juga terus belajar untuk perbaikan dan peningkatan SDM,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yani meminta para kepala desa dan aparaturnya agar banyak berinovasi. “Harus kaya kreativitas. Butuh kreasi. Butuh lompatan. Eranya sudah berubah, ke depan butuh kekompakan semua aparatur, butuh harmonisasi. Jangan saling intip mengintip, butuh kolaborasi yang baik,” pintanya.
Untuk AKD, Gus Yani berpesan agar dalam melaksanakan kegiatan ke depan nanti tak hanya berkutat di Gresik daratan saja. Namun sesekali dilakukan di Pulau Bawean. “Jika di pemerintah pusat ada istilah Work From Bali untuk menggeliatkan roda perekonomian Bali, maka Gresik ada Work From Bawean (WFB) sehingga ada pemerataan ekonomi, pemerataan pembangunan,” terangnya.
Bupati mengimbau ke depannya pelatihan semacam ini juga dilakukan oleh BPD. “Ke depan, BPD juga harus menggelar bimtek yang seperti ini, untuk memperbaiki SDM dan pelayanan ke masyarakat,” harapnya.
Mengingat pandemi Covid-19 belum usai, diakhir sambutannya, Gus Yani meminta kepada para kepala desa dan aparaturnya untuk disiplin dan penegakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. “Mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu dan kehidupan masyarakat kembali normal serta ekonomi kembali pulih,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua AKD Gresik Nurul Yatim menyatakan pihaknya sangat mendukung program Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wabup Gresik Aminatun Habibah (Bu Min). “AKD siap mengawal program-program Bupati Gus Yani dan Wabup Bu Min yang tertuang dalam Nawa Karsa. Kami siap menyukseskan program tersebut,” tegasnya.
Terkait kegiatan ini, Nurul Yatim menuturkan bahwa sebanyak 990 orang yang terdiri dari kepala desa, sekertaris desa dan bendara desa se-Kabupaten Gresik mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa.
Namun karena situasi pandemi Covid-19, pelatihan dilakukan secara bergelombang. “Masing-masing gelombang diikuti oleh 54 kades, sekretaris, dan bendahara,” ungkapnya.
Nurul Yatim menambahkan, untuk pematerinya, mulai dari Bupati, Ketua DPRD, Kejaksaan, Polres, dan Inspektorat Gresik. “Materi yang disampaikan seputar pemerintahan desa, hingga penggunaan anggaran. Mulai perencanaan program, penggunaan anggaran, pertanggungjawaban, dan pengawasan,” terangnya.
Nurul Yatim berharap dengan adanya pelatihan tersebut, roda pemerintahan desa bisa berjalan baik, harmonis, dan tak ada persoalan hukum. “Saya minta semua peserta memanfaatkan dengan baik, karena pelatihan ini bisa memberikan ilmu baru bagi kepala desa dan aparaturnya,” pungkasnya. (Slv)


