
Kupang, investigasi.today – Uji sampel makanan yang disajikan saat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Kota Kupang sudah keluar. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan makanan tersebut sudah basi. Diketahui, sebanyak 140 siswa keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG pada 22 Juli lalu.
“Tim kami Balai Besar BPOM di Kupang mengawal itu dan hasil output-nya di Kupang, penyebabnya itu, salah satu faktor yang kami lihat dia menyiapkan barang (makanan) itu mungkin sudah kelewat jadi terjadi semacam basi,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/7)
“Mengenai apa faktor-faktornya dan sebagainya, semua hasil lab-nya sudah kami kirim ke BGN. Saya kira dalam waktu dekat, BGN, BPOM, dan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) akan mengumumkan,” sambungnya.
Ikrar menambahkan pihaknya melalui Balai Besar POM (BBPOM) di daerah-daerah akan terus meningkatkan pengawasan dalam mengolah makanan yang nantinya akan diberikan kepada para siswa.
“Untuk MBG ini tupoksi kami food security. Menjamin bahwa makanan yang dimakan rakyat kita itu aman,” katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (22/7), ratusan anak sekolah SMPN 8 Kota Kupang mengalami muntah-muntah, nyeri perut yang hebat dan lemas. Mereka diduga kesakitan seusai mengonsumsi MBG di sekolahnya pada Senin (21/7) pagi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, NTT, memastikan penanganan medis yang optimal bagi 140-an siswa SMPN 8 Kupang yang mengalami gangguan kesehatan karena diduga keracunan makanan Program MBG. (Faj)