
Banyuwangi, investigasi.today – Pengurus IGTKI-PGRI Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi menarik iuran dana untuk kegiatan Porgu/Porseni yang berlangsung pada Jum’at hingga Minggu (24-26) Oktober di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.
Penarikan iuran ke sejumlah pihak tersebut totalnya mencapai puluhan juta rupiah sehingga menuai protes karena dinilai membebani wali/orang tua murid maupun yang lain.
“Lembaga 46 X 100.000 = Rp 4.600.000
-TPP Inpasing 17 X 50.000 = Rp 850.000
– TPP Non Inpasing 48 X 40.000 = Rp 1.920.000
– Guru Non 82 X 25.000 = Rp 2.050.000
– Siswa/i 1200 X 17.000 = Rp 20.400.000
Total = Rp 29.820.000″, ungkap warga/wali murid.
Selain itu, penarikan iuran tersebut juga dipertanyakan karena sebelumnya tanpa ada kesepakatan serta tidak transparan dalam penggunaan dana.
“Iurannya terlalu besar dan sebelumnya tidak ada musyawarah terbuka serta tidak transparan untuk apa saja dana sebesar itu? “,ujar warga/wali murid.
“Lalu, kemana uang hasil lomba anak TK?, kemana saja laba dari jual majalah Aciba perbulan ke anak TK?, kemana dana tarikan dari guru dan murid tiap bulan”, imbuh warga/walimurid.
Kinerja Korwilkersatdik Kecamatan Tegaldlimo patut dipertanyakan lantaran membiarkan hal itu terjadi.
“Korwilkersatdik selaku pembina terkesan membiarkan”, ungkap warga/walimurid.
Menggali dana puluhan juta rupiah tanpa musyawarah dan ditentukan nominalnya bisa disebut pungutan berdalih iuran terlebih tidak transparan dalam penggunaannya.
Sudah bukan rahasia lagi, berbagai macam jenis kegiatan apabila sudah menyangkut finansial bakal ada oknum yang memanfaatkan demi mencari keuntungan. (Widodo)


