
Jakarta, investigasi.today – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sudah meninjau langsung ke lokasi. Ia juga telah memimpin rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
BNPB bersama TNI-Polri hingga relawan terus mencari korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru. Berdasarkan data hingga Minggu (5/12) pukul 17.30 WIB, korban meninggal dunia mencapai 14 orang.
Suharyanto mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendapat data pasti berapa jumlah korban meninggal dunia. Termasuk luka dan masih dinyatakan hilang.
“Ini harus segera karena manusia prioritas pertama. Kita belum tahu pasti berapa meninggal dunia, berapa hilang, berapa mengungsi, berapa masih terisolir, ini belum ada data pasti,” kata Suharyanto.
Suharyanto menyampaikan terima kasih kepada Panglima karena TNI sudah bergerak cepat ikut membantu mengevakuasi korban. Ia menambahkan, karena medan sulit diakses, BNPB mengerahkan tiga unit helikopter untuk melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang.
“Prioritas kami sampaikan untuk mencari korban. Karna medan agak susah seperti yang bupati (Lumajang) jelaskan, kami BNPB mencari dari udara, ada 3 unit heli digunakan mencari sampai tidak ada yang dinyatakan hilang,” ucapnya.
“Kalau meninggal dunia ketahuan berapa, kalau selamat bisa ditambah dari darat ada kendaraan besar dari BNPB akan kita kerahkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan BNPB sudah menyerahkan berbagai jenis bantuan untuk para korban. Ia meminta kebutuhan ini terus diperbaharui agar para pengungsi tidak merasakan penderitaan.
“Kita siapkan makanan siap pakai, para pengungsi sudah terbatas di tenda, kita dorong makanan di posko dan mendata berapa kebutuhan yang diperlukan jangka pendek dan jangka menengah,” kata Suharyanto.
“Jangan sampai pengungsi susah, rumah dan barang hancur lalu makanan sehari-hari terbatas. Jagan sampai terjadi, termasuk tenda, matras, selimut dan lain-lain,” pungkasnya. (Ink)