
Jembrana, investigasi.today – Aktivitas pelayaran di Selat Bali dihentikan selama lebih dari satu jam akibat hujan lebat yang mengakibatkan jarak pandang terbatas, Sabtu (29/4/2023). Hujan juga diserta dengan angin kencang dan gelombang tinggi.
Penutupan pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ini menyebabkan antrean kendaraan di areal Pelabuhan Gilimanuk. Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan penutupan sementara dilakukan selama kurang lebih satu jam, sejak pukul 14.40 Wita.
“Penutupan pelabuhan dilakukan demi keselamatan para penumpang dan awak kapal. Jarak pandang terbatas dan kondisi cuaca yang buruk juga menjadi pertimbangan untuk menunda penyeberangan di Selat Bali,” ungkap Agus, Sabtu (29/4).
Ia berharap agar para pengguna jasa pelabuhan bersabar dengan situasi tersebut.
Agus juga menjelaskan bahwa penyeberangan kembali dibuka setelah cuaca membaik beberapa saat kemudian. “Ketika cuaca kembali memburuk, maka penundaan penyeberangan akan kembali diberlakukan demi keselamatan,” ujarnya.
Ia akan terus memantau cuaca dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengambil tindakan yang tepat. “Semua demi kelancaran pelayanan dan keselamatan para penumpang,” tandas Agus. (Iskandar)