Monday, June 16, 2025
HomeBerita BaruNusantaraDana KIP Diduga Ditilap Dosen, Mahasiswi Bone Putus Kuliah

Dana KIP Diduga Ditilap Dosen, Mahasiswi Bone Putus Kuliah

Bone, investigasi.today – Mahasiswi Universitas Andi Sudirman (Uniasman) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial AS (20) melaporkan oknum dosennya ke polisi. Korban mengaku beasiswanya sebanyak Rp 4,8 juta yang merupakan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) digelapkan oleh terlapor.

“Sudah ada laporannya. Dia laporkan soal penggelapan dana KIP (Kartu Indonesia Pintar)” ujar Kanit Reskrim Polsek Tanete Riattang AKP Henri Aswan, Senin (16/6).

Henri mengatakan, beasiswa yang diduga digelapkan oleh oknum dosen merupakan beasiswa kurang mampu. Termasuk juga dengan biaya hidup untuk mahasiswi tersebut.

“Beasiswanya kurang mampu. Sebagian untuk biaya kuliah dan biaya hidup,” katanya.

Dia menerangkan, saat ini polisi telah melakukan klarifikasi kepada pelapor dan terlapor. Meski begitu, polisi masih akan memeriksa sejumlah pihak terkait dengan beasiswa KIP tersebut.

“Yang diperiksa ini baru pelapor dan terlapor, ini masih sebatas klarifikasi awal. Masih banyak mau diperiksa, termasuk dari pengelola KIP, dan juga nanti dengan saksi ahli. Kita mau tahu peruntukannya seperti apa itu beasiswa, kemudian ada berapa penerima beasiswa di kampus tersebut,” sebutnya.

“Kasus ini sudah proses penyelidikan. Yang jelas intinya ada mahasiswi jadi korban penggelapan dana KIP,” sambung Henri.

AS mengaku dua dosen yang menilap beasiswanya berinisial AN dan I. Ironisnya, AS dimintai ganti rugi karena keputusannya tidak melanjutkan kuliah.

“Untuk semester 1 saya tidak tahu siapa yang ambil. Cuma saya tidak ada ambil (tidak pernah menerima) sedikit pun. Kalau untuk semester 2 diambil sama dosenku Ibu AN dan Pak I,” ujar AS, Senin (1/6).

AS sebelumnya mulai kuliah pada Program Studi (Prodi) Biologi, Uniasman pada 2024 lalu. Awalnya, AS ditawari beasiswa kurang mampu oleh kepala program studi (Kaprodi).

“Saat masuk, ada beasiswa gratis sampai wisuda na tanyakan ka Kaprodi. (Katanya) Bagus ini kuliah karena ditanggung sampai selesai,” ujar AS.

Hingga akhirnya AS mengurus persyaratan administrasi beasiswa tersebut dengan dibantu dosen AN. Kendati tercatat sebagai penerima beasiswa, AS tidak pernah menerima uang beasiswa tersebut.

“Setelah 8 minggu masuk kuliah, ku tanya kaprodiku, tidak bisa ma kuliah, karena tidak ada uangnya mamaku,” kata AS. (Mona)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular