
Palembang, investigasi.today – Hendri (15) siswa SMP di Palembang, Sumatera Selatan, terpaksa harus terbaring lemah di rumah sakit karena mengalami luka dalam di perut akibat dianiaya kepala sekolah.
“Awalnya dia mual biasa, terus sembuh. Nah, hari itu dia masuk ke sekolah, tapi dia telat dan dia diberikan hukuman push up 100 kali,” kata Lestari, kakak kandung Hendri di RSUD Bari Palembang, Jumat (11/2).
Diduga karena Hendri tak sanggup mencapai 100 kali push up, bagian perut Hendri kemudian diinjak kepala sekolah. Peristiwa itu terjadi pada November 2021 di sekolah swasta yang berada tak jauh dari kediaman Hendri.
“Karena tak bisa sampai 100 kali, perutnya diinjak, dia bilang sakit, dijawab kepala sekolah syukurlah (rasain),” katanya.
Bahkan, kata Tari, Hendri tak hanya diinjak di perut, Hendri juga mengaku di tampar kepala sekolah dalam kejadian tersebut.
“Usai diinjak perutnya, dia juga ditabok (ditampar) oleh kepala sekolah itu,” terangnya.
Setelah kejadian itu, menurut Lestari, Hendri mulai merasakan sakit dan lama-kelamaan sakitnya bertambah parah hingga di bagian pinggang itu dia mengalami luka. Saat ini Hendri telah menjalani operasi pertama, dan dalam waktu dekat akan kembali menjalani operasi ke dua, karena lambung berada di luar.
“Dia ini luka campur sakit di perutnya usai kejadian itu makanya dia langsung di operasi, ini ususnya luka ususnya keluar. Kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari. Kami sudah buat laporan di Polrestabes Palembang,” sambungnya
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengaku saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data terkait kejadian tersebut, termasuk menunggu laporan resmi dari pihak keluarga.
“Laporannya belum ada, tapi kami sudah mulai ngumpulin data-data keterangan, tentu akan ditindaklanjuti,” kata Tri dimintai konfirmasi detikcom terpisah. (Ink)