Monday, July 7, 2025
HomeBerita BaruNusantaraDikonfirmasi Dugaan Proyek Tanggul Asal Jadi, Geuchik Rawa: Jangan Main-Main, Saya Bukan...

Dikonfirmasi Dugaan Proyek Tanggul Asal Jadi, Geuchik Rawa: Jangan Main-Main, Saya Bukan Orang Sembarangan

Bangunan proyek Tanggul Alue Pineung

Aceh Utara, Investigasi.today – Diduga pengerjaan proyek pembangunan Tanggul Alue Pineung dikerjakan asal jadi dan memicu tanda tanya masyarakat tentang dugaan penyelewengan dana desa tahun anggaran 2022 di Gampong Rawa LT kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

Salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan adanya kejanggalan pada pelaksanaan proyek tersebut. “Kuat dugaan pembuatan tanggul Gampong Rawa LT itu dikerjakan secara asal asalan dan dana yang dikeluarkan diduga tidak sesuai dengan RAB,” ungkapnya, Kamis (2/2).

“Bisa kita lihat keterangan dari papan informasi Volume dari pembuatan tanggul adalah 1,5 x 3 x 4 = 1000 M dengan total anggaran yang digunakan yaitu sebesar Rp 260.686.000,” lanjutnya.

“Kami belum pernah melihat pembuatan tanggul asal jadi seperti ini,” ucapnya sembari menunjuk bentuk tanggul.

“Sejauh yang kami ketahui, pembuatan tanggul ini dikerjakan hanya 25 hari dan biaya yang dikeluarkan per hari kurang lebih 5 Juta Rupiah. Jika dijumlahkan hanya memakan biaya 125.000.000 Juta Rupiah, lalu sisanya sebesar 135.686.000 Juta Rupiah digunakan untuk apa saja, ini patut dipertanyakan supaya adanya kejelasan dan tidak menimbulkan asumsi macam-macam,” tuturnya kepada awak media.

“Kami dari pihak masyarakat sangat mengharapkan segera dilakukan audit oleh pihak Inspektorat dan pihak-pihak terkait, supaya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan,” pungkasnya.

Ketika awak media melakukan konfirmasi terkait peristiwa tersebut melalui WhatsApp kepada Geuchik, yang mengangkat telepon ternyata istrinya dan mengatakan bahwa suaminya yaitu pak Geuchik lagi sibuk memancing.

Sementara itu, Bendahara Desa menuturkan bahwa dia tidak tahu menahu terkait pembangunan tersebut. “Berapa jumlah anggaran yang digunakan juga saya tidak tahu,” ungkapnya.

Yang lebih mengejutkan lagi, saat wartawan menanyakan apakah bendahara Desa Rawa tidak difungsikan sebagai bendahara, ia menjawab tidak tau apa-apa terkait masalah ini.

“Saya tidak tahu apa-apa, semua ditangani oleh pak Geuchik. Semua dihandle pak Geuchik, tolong tanyakan langsung kepadanya,” pintanya.

Setelah menunggu lama, akhirnya Geuchik dapat dikonfirmasi. Saat ditanya berapa hari proyek tanggul tersebut dikerjakan? dengan berbelit Geuchik memberikan jawaban pertama 26 hari, jawaban kedua 28 hari dan 30 hari dengan nada kebingungan.

Terkait jumlah anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pembangunan tanggul tersebut, Ia juga tidak ingat berapa jumlahnya.

Kemudian sambungan telepon terputus, saat dihubungi kembali tidak diangkat. Setelah setengah jam lebih awak media dihubungi kembali, dengan nada tinggi pak Geuchik meminta wartawan untuk datang kembali ke lokasi TKP.

“Datang kesini supaya kita selesaikan semua, jangan coba main-main, saya bukan orang sembarangan. Besok saya tunggu di lokasi, apabila perlu bawa teman-teman mu semua (wartawan). Apabila perlu, bawa Muspika dan Inspektorat langsung kesini, supaya kita selesaikan,” tutup Geuchik Rawa.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, pihak inspektorat, Fahmi Basyir, menuturkan bahwa untuk data proyek pada tahun 2022 di Gampong Rawa LT belum dilakukan audit. “Nanti juga akan di arahkan ke inspektur human terkait,” ungkapnya.

“Jadi seandainya kita periksa secara reguler kita harus menunggu jadwal, kalau memang sudah ada dugaan silakan buatkan pengaduan, nanti kalau sudah ada pengaduan maka akan kami prioritaskan untuk turun ke desa tersebut,” pungkasnya. (*/Bahar Suro)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular