Tuesday, July 8, 2025
HomeBerita BaruJatimDiresmikan Bupati, Waterboom Bukit Bunga Mojorejo Mojokerto Langsung Diserbu

Diresmikan Bupati, Waterboom Bukit Bunga Mojorejo Mojokerto Langsung Diserbu

Mojokerto, Investigasi.today – Wisata-wisata baru terus bermunculan di desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Terbaru, Waterboom Bukit Bunga Mojorejo (BBM) yang ada di Desa Mojoi, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Usai diresmikan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, wisata air ini langsung diserbu masyarakat terutama mereka yang memiliki anak kecil. Dibangun di atas tanah kas Desa Mojorejo seluas 3,5 hektar, Waterboom dibangun dari anggaran BK tahun 2021 senilai Rp1 milyar.

“Alhamdulillah dikembangkan untuk konsep Waterboom ini karena Desa Mojorejo tidak bisa menjual view (pemandangan, red), kita juga tidak bisa jual udara. Tidak seperti Trawas dipoles langsung jadi, kita ini yang dijual apa? Yang bisa air ini, air ini pun dibor,” ungkap Kepala Desa (Kades) Mojorejo, Zainurul Huda.

Pihak yang berharap Waterboom tersebut bisa menjadi wisata alternatif sebelum wisatawan ke kawasan wisata Trawas, Kabupaten Mojokerto. Karena selain menyuguhkan wisata air, di BBM juga menyediakan jajanan khas Desa Mojorejo yakni Sempol yang merupakan binaan Ketua TP PKK Desa Mojorejo, Halimah.

“Konsepnya bagaimana caranya di Trawas macet, kita bisa menampung dari sini. Ibaratnya transitnya wisatawan dari Surabaya ke sini baru naik ke Trawas. Makanan juga tidak kalah enak, di Mojorejo orang bilang mumet, murah meriah. Konsepnya untuk mengangkat perekonomian Mojorejo, masyarakat Mojorejo agar bisa berdagang,” katanya.

Kades menjelaskan, konsep dari pengembangan wisata di Desa Mojorejo yakni untuk mengangkat perekonomian Mojorejo. Masyarakat Mojorejo agar bisa berdagang dan tidak hanya bekerja di pabrik dan sawah saja. Karena rencanannya akan dikembangkan Waterboom untuk dewasa.

“Anak-anak khususnya Desa Mojorejo bisa berenang di sini, biar tidak jauh-jauh ke Pacet, Trawas karena beresiko kecelakaan dan di sini masih bisa dipantau keluarga. Kedepannya waterbom dibangun untuk dewasa, untuk waterbom ini dari dana BK tahun 2021 senilai Rp1 miliar dan pihak ketiga,” jelasnya.

Luas keseluruhan BBM yang merupakan tahan kas Desa Mojorejo yakni 3,5 hektar. Sehingga dengan tanah kas desa yang luas tersebut akan dikembangkan wisata lainnya sehingga masyarakat bisa berwisata di Desa Mojorejo, tidak sampai keluar Desa Mojorejo untuk mencari tempat wisata.

“Kita berharap bisa menjadi Ibukota Kecamatan Pungging. Bumdes kita sudah berjalan tapi belum bisa dibilang menentukan PAD sampai Rp3 milyar Rp5 milyar. Tapi itu motivasi Desa Mojorejo agar bisa lebih dari itu dan tentunya kita berharap Covid-19 segera pergi dari Indonesia,” ujarnya.

Namun, lanjut Kades, pihaknya berharap masyarakat juga memberi masukan, bukan berfikir punya wisata tersebut milik Desa Mojorejo tapi tidak ikut berkontribusi. Sehingga kedepannya, selain membangun waterboom untuk dewasa juga akan dibangun pusat oleh-oleh.

“Di sebelah Waterboom, dibangun tempat oleh-oleh. Agar pengunjung datang ke Waterboom, pulang bawa oleh-oleh. Kami berharap Pemkab Mojokerto masih memberikan support dengan memberikan kucuran dana untuk pengembangan Waterboom Bukit Bunga Mojorejo,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, antusias masyarakat terhadap adanya wisata baru di luar dugaan karena desa-desa di Kabupaten Mojokerto termasuk Desa Mojorejo mempunyai semangat dalam mengembangkan ekonomi terutama terkait pengendalian Covid-19 dan juga pertumbuhan ekonomi kedepannya.

“Di Bukit Bunga Mojorejo ternyata kedepan masih ada bagian yang akan dikembangkan lagi. Dan tentu ini akan banyak membutuhkan tenaga kerja sehingga diharapkan ini bisa menimbulkan dampak yang luar biasa dan pertumbuhan ekonomi khususnya di Desa Mojorejo,” tuturnya.

Bupati berpesan agar waterboom yang sudah ada diharapkan kedepannya dipelihara dan dijaga. Diharapkan dari grand desain yang sudah ada, kedepannya dikembangkan lebih baik lagi sehingga grand desain bisa tercapai. Bupati pun memberikan saran agar nama yang sudah melekat tetap dijaga.

“Ada nama yang melekat, BBM (Bukit Bunga Mojorejo, red) maka icon bukit bunga bagaimana acara pengujung bisa melihat bukit bunga, pertahankan. Sehingga bisa mengidentifikasi. Ada stand bunga bisa jadi oleh-oleh dan tentu harus ada bunga yang spesifik karena icon Desa Mojorejo,” pesannya.

Hal tersebut menurut Bupati harus menjadi tanggungjawab Desa Mojorejo untuk bisa bekembang dan maju menjadi titik pusat untuk meningkatkan kesejahteraan. Bupati mencontohkan Desa Ketapanrame di Kecamatan Trawas yang berhasil mendapat kucuran dari sejumlah pihak.

“Jika potensi banyak, yang berpartisipasi juga banyak sehingga semua harus berkerjasama agar bisa berkontribusi terhadap desa. Pemkab Mojokerto berkomitmen membangun dari desa, jika desa membangun maka desa bisa membangun dirinya sendiri. Kedepan bukan semakin mudah namun semakin banyak tantangan,” urainya.

Dengan pengembangan sosial, budaya, ekonomi masyarakat yang begitu cepat terutama ditunjang perkembangan-perkembangan teknologi informasi, Bupati berharap desa-desa di wilayah Kabupaten Mojokerto bisa beradaptasi. Sehingga pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 bisa diatasi terutama sektor ekonomi.

“Terima kasih atas kinerja Pemerintah Desa Mojorejo yang luar biasa dalam upaya pengendalian ekonomi masyarakat. Terima kasih perangkat desa, tokoh, masyarakat Desa Mojorejo yang sudah mengupayakan Desa Mojorejo dengan wilayah yang luas dan penduduk yang banyak dengan pemikiran-pemikirannya,” tegasnya.

Yakni mulai dari sektor pertanian, industri sehingga bisa dimanfaatkan Desa Mojorejo menjadi pusat perekonomian. Tidak hanya bagi masyarakat Desa Mojorejo, Bupati berharap, tapi juga masyarakat Kabupaten Mojokerto dan Jawa Timur. (Yanto)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular